Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2020
P. 54

"Per hari Selasa (1/9) ada sekitar 1,9 juta yang sudah terdistribusi. Selebihnya itu memang masih
              ada data, yang misalnya rekeningnya itu tidak aktif kami kembalikan ke BPJS Ketenagakerjaan
              (BP Jamsostek) untuk disampaikan kepada para pekerjanya. Jadi kami ingin menyampaikan di
              sini kepada teman-teman pekerja, serahkan nomor rekening yang aktif," katanya ketika ditemui
              awak media usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Rabu (2/9).

              Pemberian  nomor  rekening  yang  aktif  itu,  kata  dia,  akan  mempermudah  pemerintah  untuk
              menyalurkan sebesar Rp 600 ribu per bulan atau total Rp 2,4 juta untuk empat bulan tersebut,
              yang akan ditransfer langsung ke rekening calon penerima.

              Menaker  membantah  bahwa  bantuan  subsidi  upah  (BSU)  itu  diprioritaskan  kepada  pemilik
              rekening bank milik pemerintah dan mengharuskan pekerja untuk memiliki rekening di bank
              negara. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) hanya menjadi bank penyalur.

              Dia menegaskan bahwa dari 1,9 juta pekerja yang telah mendapatkan bantuan subsidi tersebut,
              banyak yang memiliki rekening di bank swasta.
              Kemenakertelah  menerima  data  3  juta pekerja dari  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  penyaluran
              tahap kedua, setelah sebelumnya pada tahap pertama menerima 2,5 juta data rekening pekerja.
              Ida mengatakan bahwa data itu akan diperiksa kembali untuk memastikan kesesuaian data.

              "Prosedurnya setelah kami menerima data dari BPJS Ketenagakerjaan itu kami akan proses untuk
              melihat kesesuaian data dan yang kami butuhkan sekarang adalah ada pernyataan dari BPJS
              Ketenagakerjaan bahwa data itu valid," katanya.

              Setelah melawati proses pemeriksaan ulang di Kementerian Ketenagakerjaan, jelas Menaker Ida,
              data itu akan diserahkan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang kemudian
              akan memberikan dananya ke bank penyalur.











































                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59