Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 14

Judul               Serikat Buruh Mendukung Omnibus Law RUU Cipta Kerja
                Nama Media          Ekonomi Neraca
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg2
                Jurnalis            Tajuk
                Tanggal             2020-09-10 05:49:00
                Ukuran              110x192mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 5.500.000

                News Value          Rp 16.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Omnibus law RUU Cipta Kerja tak lagi jadi polemik karena serikat buruh akhirnya menyetujuinya,
              walau dengan beberapa syarat. Mereka akhirnya sadar bahwa RUU ini bermanfaat dan akan
              mengubah iklim ketenagakerjaan menjadi lebih baik.

              Tinggal  selangkah  lagi  peresmiannya  menjadi  undang-undang  dan  masa  depan  pekerja  jadi
              cerah.



              SERIKAT BURUH MENDUKUNG OMNIBUS LAW RUU CIPTA KERJA

              Omnibus law RUU Cipta Kerja tak lagi jadi polemik karena serikat buruh akhirnya menyetujuinya,
              walau dengan beberapa syarat. Mereka akhirnya sadar bahwa RUU ini bermanfaat dan akan
              mengubah iklim ketenagakerjaan menjadi lebih baik.

              Tinggal  selangkah  lagi  peresmiannya  menjadi  undang-undang  dan  masa  depan  pekerja  jadi
              cerah.

              Peresmian  Omnibus LawRUU  Cipta  Kerja  masih terganjal  oleh para  pekerja  yang berkali-kali
              demo untuk menolaknya. Padahal Mentri Mahfud MD pernah berkata bahwa ia menerima dengan
              tangan  tebuka  jika  ada  buruh  yang  ingin  berdiskusi  tentang  RUU  ini.  Para  pekerja  yang
              tergabung dalam serikat buruh merasa RUU Cipta Kerja celaka karena takut gajinya berkurang.

              Setelah pertemuan antara 16 serikat buruh dengan Panja badan legislasi DPR di sebuah hotel,
              maka ditemukan titik temu antara pekerja dan pemerintah. Said Iqbal, ketua Konfederasi Serikat
              Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan bahwa serikat buruh mendukung RUU Cipta Kerja karena
              memudahkan investasi. Namun klaster ketenagakerjaan dihapus dari sana.

              Kalaupun klaster ketenagakerjaan tidak bisa dikeluarkan dari RUU, maka jangan mengubah isi
              dari UU nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Pada UU tersebut disebutkan bahwa
              pekerja mendapat penghasilan yang layak dan pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan.
              Para buruh bilang mereka takbisa mengatur DPR tapi ingin aspirasinya didengarkan.


              Dari  pertemuan  antara  anggota  DPR  dengan  perwakilan  dari  16  serikat  buruh,  maka  ada
              beberapa poin kesepahaman. Pertama, klaster ketenagakerjaan di Omnibus Law RUU Cipta Kerja
                                                           13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19