Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 15

sesuai dengan putusan MK. Di antaranya mengenai, perjanjian waktu kerja tertentu, pesangon,
              upah, PHK, dan jaminan sosial. Peraturan tentang durasi kontrak kerja akan direvisi.
              Poin selanjutnya adalah UU ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003 tak diubah sama sekali, juga
              ditambah  peraturan  tentang  pekerja  part  time,  UMKM,  dan  start  up.  Para  buruh  juga  ingin
              hubungan  ketenagakerjaan  yang  bisa  beradaptasi  dengan  industri.  Permintaan  mereka  juga
              ingin dimasukkan dalam daftar investasi mas alah yang akan dibahas dalam rapat panitia kerja
              baleg DPR.

              Banyak  pegawai  yang  takut  jika  isi  RUU  tetap  seperti  draft  awal,  akan  memperburuk  iklim
              ketenagakerjaan. Misalnya ada pasal yang mengatur tentang upah minimum kota yang diganti
              dengan  upah  minimum  provinsi.  Perubahan  istilah  ini  membuat  seakan-akan  gaji  buruh
              berkurang. Padahal tidak UMP juga hanya berlaku bagi pegawai yang masa kerjanya di bawah
              setahun.

              Pemerintah juga menjamin bahwa Omnibus Law RUU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan tidak
              hanya menguntungkan pengusaha, namun juga para buruh. Jadi mereka tidak usah takut akan
              bernasib malang. Karena akan mendapat gaji di atas UMP, bahkan dapat bonus tahunan dari
              perusahaan. Hak para buruh untuk cuti hamil, cuti tahunan, dan melahirkan juga tidak dibabat.

              Jadi diharap para pegawai tidak melakukan demo lagi untuk menolak Omnibus Law RUU Cipta
              Kerja. Karena sudah ada kesepahaman antara serikat pekerja dengan anggota DPR. Lebih baik
              menunggu peresmian RUU jadi UU karena pemerintah sudah berjanji akan mensejahterakan
              buruh. Juga mau mendengarkan masukan dari perwakilan buruh dan menjalankan demokrasi,

              Omnibus Law RUU Cipta Kerja tidak mungkin merugikan pekerja jika ada yang bilang bahwa
              RUU ini merenggut hak para buruh,maka salah besar. Walau aturan hari dan jam kerja akan
              diubah jadi senin sampai sabtu dan maksimal 40 jam sehari, tapi tidak akan membuat pegawai
              rugi. Karena mereka masih mendapat jatah hari libur.

              Mari kita dukung Omnibus Law RUU Cipta Kerja agar segera diresmikan, karena bisa mengubah
              keadaan  di  Indonesia.  Investasi  akan  masuk  ke  Indonesia  sehingga  jumlah  pengangguran
              berkurang. Mereka juga digaji dengan layak, minimal UMP. Juga masih mendapat hak cuti dan
              bonus tahunan.

































                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20