Page 148 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 148
Ringkasan
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mendukung program pemerintah yang
berencana memberikan subsidi gaji sebesar Rp 600 ribu kepada karyawan swasta bergaji di
bawah Rp 5 juta.
Menurut Eddy, program tersebut bisa mempercepat penyerapan anggaran pemerintah yang
dinilai berjalan lambat.
SEKJEN PAN: BANTUAN UNTUK KARYAWAN BERGAJI DI BAWAH RP 5 JUTA HARUS
TEPAT SASARAN
JAKARTA, - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mendukung program
pemerintah yang berencana memberikan subsidi gaji sebesar Rp 600 ribu kepada karyawan
swasta bergaji di bawah Rp 5 juta.
Menurut Eddy, program tersebut bisa mempercepat penyerapan anggaran pemerintah yang
dinilai berjalan lambat.
"Bisa dicek bahwa sebenarnya sejak April lalu, kami sudah mengusulkan agar subsidi gaji
diberikan untuk mencegah gelombang PHK ," kata Eddy dalam keterangan tertulis yang diterima
Kompas.com , Minggu (9/8/2020).
"Selain bermanfaat untuk pekerja, program ini bisa menjawab keluhan Presiden Jokowi tentang
lambatnya penyerapan anggaran kementerian," tutur dia.
Namun, Eddy menekankan bahwa program tersebut harus tepat sasaran. Sebab, anggaran yang
digelontorkan untuk program subsidi gaji ini dinilai cukup besar.
Pertama, menurut Eddy, harus dipastikan program ini tepat sasaran dengan menitikberatkan
pada sektor yang paling terdampak Covid 19, seperti tekstil, transportasi dan pariwisata.
Kemudian, jika menggunakan data BPJS, maka pemerintah harus memastikan perusahaan
memang sudah mendaftarkan pekerjanya di BPJS Ketenagakerjaan.
"Jangan sampai problem teknis karyawan tidak terdaftar justru membuat program subsidi gaji
ini tidak membuahkan hasil yang dikehendaki," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR ini.
Kedua, lanjut Eddy, pemerintah harus memastikan pengusaha tidak akan melakukan pemutusan
hubungan kerja (PHK).
"Program subsidi gaji ini bagaimanapun juga menolong pengusaha. Karena itu pemerintah juga
harus menegaskan kepada pengusaha yang mendapat manfaat subsidi gaji agar tidak melakukan
PHK kepada karyawan," ujar Eddy.
"Dengan begitu program ini bisa mencegah terjadinya gelombang PHK lanjutan yang selama ini
dikhawatirkan," ucap Eddy.
Eddy pun berharap, program tersebut dapat mendorong pergerakan ekonomi yang berdampak
meningkatkan daya beli terutama di rumah tangga.
"Yang penting program ini membantu agar karyawan tidak di-PHK dan mereka memiliki daya
beli untuk menggerakkan konsumsi, khususnya rumah tangga. mengingat belanja rumah tangga
adalah salah satu mesin pendorong ekonomi selama ini," tutur dia.
146