Page 187 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 187

MENAKER JELASKAN ALASAN KEBERANGKATAN 88 RIBU CPMI TERTUNDA

              BANDUNG -- Menurut Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah, menjelaskan
              alasan 88 ribu calon  pekerja migran  Indonesia (CPMI) tertunda keberangkatan. Pemerintah
              menunda keberangkatan tersebut karena untuk perlindungan CPMI.

              Ida menjelaskan negara-negara penerima  CPMI  juga belum membuka untuk warga negara
              asing. Namun, ia menjanjikan, pemberangkatan CPMI bertahap.

              "Kita buka bertahap dimulai dari yang hijau, dan oranye. Sekarang kan banyak yang merah.
              Enggak ada kepentingan negara menunda CPMI berangkat, karena sebenarnya rugi tapi karena
              ini untuk perlindungan," ujar Ida saat menggelar Diskusi dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
              Transmigrasi (Disnakertrans) se Jabar di Kota Bandung, Ahad (9/8).

              Ida menjelaskan, setiap CPMI yang berangkat wajib melakukan tes PCR Covid-19 di dalam negeri
              sebelum berangkat. Kemudian, mereka akan di karantina 14 hari.

              Setelah datang ke negara penempatan, CPMI kembali wajib melakukan tes PCR dan dikarantina
              14 hari. "Kami minta, tesnya di tanggung oleh pemerintah. Karena kami minta tak ada beban
              baru," katanya.

              Saat ini, kata Ida, CPMI tak bisa pergi melalui calo-calo, melainkan harus melalui lembaga resmi.
              Karena, mereka harus ada peningkatan kompetensi yang bebannya ada pada pemerintah.

              "Sebelum  Covid-19,  kami  sudah  meminta  ke  Menkeu  agar  mengalokasikan  anggaran  untuk
              peningkatan CPMI dari program kartu prakerja. Kami juga minta, daerah harus ada kontribusi
              juga," katanya.

              Sebelumnya,  Menurut  data  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI),  terdapat
              88.973 calon PMI (CPMI) yang ditunda keberangkatannya karena pandemi. Untuk itu, BP2MI
              akan memprioritaskan keberangkatan para pekerja yang memenuhi tiga kriteria.

              Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebutkan,
              tiga kriteria, yakni sudah terdaftar di Sistem Komputerisasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
              (SISKOP2MI), yang ditempatkan oleh perusahaan penempatan berizin, dan sudah memiliki visa
              kerja. Kriteria ini termuat dalam edaran terkait dengan pelaksanaan penempatan pekerja migran
              Indonesia (PMI) dalam masa adaptasi kebiasaan baru.

              BP2MI menerbitkan edaran terkait dengan pelaksanaan penempatan PMI dalam masa adaptasi
              kebiasaan baru guna memastikan prosesnya dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat.
              "Hari ini saya tanda tangani Surat Edaran Penempatan PMI masa adaptasi kebiasaan baru. Ini
              menjadi salah satu solusi membantu mengurangi dampak pengangguran akibat pandemi COVID-
              19. Sesuai dengan arahan Presiden RI terkait kebijakan pemulihan ekonomi di masa adaptasi
              kebiasaan baru," kata dia..


















                                                           185
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192