Page 479 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 479
"Ini kebijakan yang afirmatif. Bagus, selama tidak membebani APBN. Maka pemerintah mesti
siap untuk meng-cover ini dengan tidak membebani APBN. Karena masyarakat yang bukan
karyawan, itu kan juga diberikan bantuan langsung berbentuk sembako dan sebagainya dalam
sekian bulan ini," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (7/8).
Umarsyah melihat program subsidi karyawan ini juga tidak akan menimbulkan kecemburuan
sosial antara kalangan karyawan dan yang bukan. Menurut dia, karyawan juga kelompok yang
patut diberikan bantuan keuangan.
"Karyawan pantas memperoleh ini. Karena memang di saat pandemi itu tidak ada pendapatan
lain selain gaji pokok. Tunjangan-tunjangan yang sifatnya temporal kan terpangkas. Jadi kami
sangat welcome dengan kebijakan ini, tetapi dengan catatan selama tidak membebani dan
memunculkan persoalan di sisi APBN, apalagi sekarang kas negara kan sudah minus lima persen
lebih," tuturnya.
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan siap menjalankan program subsidi gaji bagi
pekerja yang memiliki upah di bawah Rp 5 juta. Menaker Ida Fauziyah meyakini subsidi ini
langsung dapat membantu pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. "Kita targetkan program
ini dapat berjalan bulan September," kata Ida.
Subsidi gaji ini akan diberikan selama empat bulan dan program ini merupakan perluasan
stimulus bantuan sosial (bansos). Tujuannya untuk meningkatkan daya beli dan perekonomian
pekerja beserta keluarganya yang karena Covid-19 berkurang pendapatannya.
Saat ini jumlah pekerja swasta yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta sebanyak 13,8 juta orang.
Data ini berasal dari BPJS Ketenagakerjaan yang akan terus divalidasi untuk memastikan tepat
sasaran dan meminimalkan terjadinya duplikasi.
Ida mengatakan, subsidi gaji diberikan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan dan
akan diberikan per dua bulan sekali. Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang
subsidi sebesar Rp 1,2 juta.
(umar mukhtar).
477