Page 54 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 54

Dari sekitar 13,8 juta pekerja yang akan mendapat subsidi ini, kata dia, baru terkumpul sekitar
              285 ribu data rekening pekerja. Di Jabar sendiri baru ada 24 ribuan data yang terkumpul, padahal
              Jabar memiliki jumlah pekerja terbanyak.

              "Saya melalui Pak Kadisnaker agar BPJS Ketenagakerjaan Jabar dan kabupaten kota melakukan
              konsolidasi  serta  sosialisasi  dengan  perusahaan-perusahaan  agar  pekerjanya  segera
              menyetorkan nomor rekening pekerjanya," katanya.

              Ida bertiarap pada Agustus ini insentif gaji dengan total Rp 33,1 triliun tersebut dapat mulai
              disetorkan ke rekening pekerja. Pemerintah akan memberikan subsidi upah bagi pekerja atau
              buruh  swasta  yang  bertujuan  untuk  melindungi,  mempertahankan,  dan  meningkatkan
              kemampuan ekonomi pekerja atau buruh selama masa pandemi.

              "Data calon penerima bantuan upah bersumber dari data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
              yang  telah  dilakukan verifikasi  dan  validasi data  calon  penerima  bantuan  sesuai  kriteria  dan
              persyaratan yang ditentukan," katanya.
              Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah, kata dia, diberikan kepada pekerja atau buruh
              sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan atau totalnya Rp 24 juta, yang akan diberikan
              setiap dua bulan sekali.

              Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan memberikan bantuan gaji untuk masyarakat yang
              memiliki pendapatan di bawah Rp 5 juta per bulan.

              Menteri Keuangan Sri Mul-yani mengatakan, bantuan ini ditargetkan mampu menjangkau 13 juta
              pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. "Saat ini, kita sedang identifikasi targetnya," ujar
              dia, Rabu (5/8).

              Wakil Ketua DPR Sufmi Das-co Ahmad berharap bantuan tersebut bisa t e ^)at sasaran diterima
              oleh para buruh. "Kami ingatkan bahwa bantuan dalam bentuk apa pun harus sampai ke tangan
              yang berhak, " kata Dascodi Kompleks Parlemen Senayan, akhir pekan lalu.

              Lebih lanjut, dia menjelaskan, pendataan harus dilakukan secara baik dan bisa diterima oleh
              yang betul-betul memerlukan. Terkait besaran bantuannya, ia menilai jumlah tersebut sudah
              maksimal. "Kalau menurut kita itu adalah nilai maksimal yang memang bisa diberikan pemerintah
              pada  saat  ini  dan  kita  bersyukur  masih  ada  program  seperti  itu  yang  sedikit  banyak  bisa
              membantu bagi yang benar-benar memerlukan," kata dia.

              Sementara, anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati berharap upaya pemerintah terkait insentif
              tenaga  keija  ini  tidak  menimbulkan  kecemburuan.  Anis  mengingatkan  bahwa  semua  sektor
              terdampak pandemi ini. "Jangan sampai hal ini menimbulkan kecemburuan sektor yang tidak
              ditetapkan pemerintah untuk menerima insentif, sementara mereka juga pegawai yang bergaji
              di bawah Rp 5 juta," kata Anis saat dihubungi Republika, akhir pekan lalu.

              Menurut Anis, pemerintah harus memprioritaskan untuk mengentaskan pekerja yang terkena
              PHK. Menurut catatan Ke-menaker, pegawai yang terdampak PHK berjumlah 2,8 juta orang.
              Bahkan, Kamar Dagang Indonesia menyebut warga yang menjadi korban pemutusan hubungan
              kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19 bisa mencapai 15 juta jiwa. "Pertanyaan saya berikutnya,
              seberapa insentif ini dapat menaikkan daya beli masyarakat?" ujar politikus PKS tersebut.
              febriantoadi saput rc^aril satrio n ugroh o ed: f itriyan zamzam i







                                                           52
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59