Page 708 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 708

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kebijakan tersebut merupakan bagian dari
              stimulus program perlindungan sosial. Sebab, realisasi untuk program perlindungan sosial baru
              Rp 85,51 triliun dari total anggaran Rp 203,91 triliun yang disiapkan pemerintah.

              Adapun bantuan sosial lain yang akan diberikan adalah bantuan beras untuk penerima Program
              Keluarga Harapan (PKH) Rp 4,6 triliun, serta bantuan tunai senilai Rp 500 ribu untuk penerima
              Kartu Sem-bako di luar PKH dengan total Rp 5 triliun.

              Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Kaltim  Slamet  Bro-tosiswoyo  mengatakan,
              program pemerintah harus serius. Sebelumnya, ada program pelatihan bagi korban PHK imbas
              Covid-19. "Sekarang ada stimulus untuk pekerja berpenghasilan di bawah Rp 5 juta.

              Kalau memang berjalan bagus saja karena bisa membantu masyarakat menengah ke bawah.
              Daya beli mereka terjaga," ungkapnya.

              Tetapi  dia  menggarisbawahi  efektivitas  program  tersebut.  Jangan  seperti  menghambur-
              hamburkan  uang  saja.  Kementerian  Keuangan  (Kemenkeu)  menyatakan  pemerintah  juga
              membuka ruang untuk memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada pekerja bergaji di
              bawah RpSjuta yang tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek.

              Staf  Khusus  Menteri  Keuangan  YustinusPrastowo  mengatakan  skema  terkait  penyaluran  BLT
              kepada pekerja golongan itu masih dibahas oleh satuan tugas (satgas) penanganan virus corona
              dan pemulihan ekonomi nasional. "Iya masih ada ruang untuk meng-capture pekerja yang di
              luar adm inistrasi BPJS Ketenagakerjaan," ungkap Yustinus.

              Namun,  ia  tak  menjelaskan  lebih  lanjut  terkait  skema  penyaluran  BLTkepada  pekerja
              yangmendapat-kan  gaji  di  bawah  Rp  5  juta  dan  tak  terdaftar  di  BPJS  Ketenagakerjaan.
              Menurutnya,  skema  yang  dibahas  belum  matang  sehingga  masih  terus  dibahas  di  internal
              pemerintah. "Mungkin kalau sudah matang akan disampaikan," imbuhnya.

              Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Virus
              Corona dan Pemulihan Ekonomi NasionalErick Thohir mengatakan program stimulus ini sedang
              difi-nalisasi agar bisa dijalankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Bila sesuai rencana, BLT
              akan mulai diberikan pada September 2020 mendatang.

              "Fokus bantuan pemerintah kali iniadalah 13, Sjutapekerjanon pegawai negeri sipil (PNS) dan
              BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan," ucap Erick. Mereka yang dipilih adalah
              anggota BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki kewajiban membayar iuran di bawah Rp 150 ribu
              per bulan atau setara dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

              "Bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan akan langsung diberikan per dua
              bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan," jelas
              Erick.

              Erick  memaparkan,  ada  dua  hal  yang  menjadi  fokus  dalam  upaya  percepatan  pemulihan
              ekonomi.  Pertama,  memberikan  stimulus  ekonomi  yang  manfaatnya  nyata  dirasakan
              masyarakat. Misalnya untuk masyarakat miskin berupa program bantuan sosial dan dukungan
              kepada UMKM berupa subsidi bunga dan kredit. Kedua, dilakukan percepatan penyerapan tenaga
              kerja  melalui  proyek-proyek  padat  karya.  Upaya  percepatan  pemulihan  ekonomi  ini  berjalan
              beriringan dengan upaya kesehatan dan membangun rasa aman di tengah pandemi.

              "Program  pemulihan  ekonomi  yangdilaksanakanoleh  pemerintah  cukup  banyak  namun  saling
              berkesinambungan, seperti bantuan sosial tunai, bantuan pangan non tunai, program keluarga
              harapan  hingga  penyaluran  kredit  di  sektor  UMKM,"  paparnya.  Namun,  Erick  menegaskan
              dibutuhkan waktu, data yang akurat serta koordinasi dengan banyak pihak untuk melakukan
              realisasi bantuan tersebut secara tepat. (aji/ndu2/k!5)
                                                           706
   703   704   705   706   707   708   709   710   711   712   713