Page 90 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 90

RUU CIPTA KERJA TINGGAL DIPERDEBATKAN DI DPR

              KEINGINAN Presiden Jokowi menarik banyak investasi melalui RUU Cipta Kerja akan ditentukan
              lewat adu argumentasi antara pemerintah dan DPR. Rumusan dari pemerintah telah bulat dari
              pembahasan tripartit.

              "Dulu RUU itu masih terjadi perbedaan pendapat dengan beberapa serikat pekerja. Lalu, kita
              membentuk tim tripartit ada pemerintah, buruh, dan pengusaha mencari rumusan yang bisa
              diterima oleh semuanya," kata Menko Polhukam Mahfud MD, Sabtu (8/8).

              Menurut Mahfud. pencarian jalan tengah lewat forum tripartit sudah selesai dengan hasil satu
              kesepakatan bulat. Rumusan omnibus law itu akan dibawa ke DPR untuk kembali diperdebatkan
              guna mendapatkan satu kesepakatan yang utuh dalam rangka untuk melahirkan UU.

              "Sesudah  diadakan  beberapa  pertemuan.  Pemerintah  sampai  pada  rumusan  untuk  dibahas
              bersama DPR dan nanti DPR itu akan juga membahasnya secara terbuka." tambahnya.

              Di pihak pemerintah tidak lagi terdapat perdebatan, kata Mahfud, sehingga proses pembahasan
              RUU Cipta Kerja akan dilakukan bersama DPR. "Jadi, pemerintah mencatat itu sudah selesai
              perdebatan itu. Tinggal nanti bagaimana kita memperdebatkannya kembali di DPR. Apakah DPR
              setuju terhadap apa yang sudah dibicarakan oleh pemerintah dan disimpulkan oleh bersama
              serikat buruh," imbuhnya.

              Sebaliknya  tim  Advoksi  untuk  Demokrasi  menilai  DPR  melanggar  kesepakatan  untuk  tidak
              membahas RUU Cipta Kerja saat masa reses. Kesepakatan tersebut telah disetujui Wakil Ketua
              DPR Sufmi Dasco Ahmad pada 16 Juli 2020.

              "Kenyataannya mereka (DPR) kemudian ingkar janji, melakukan pembohongan publik. Ini sangat
              memprihatinkan. menyakitkan," ujar anggota tim Advokasi untuk Demokrasi Arif Mulana dalam
              diskusi virtual, kemarin.

              Arif mengungkapkaan saat pertemuan antara berbagai elemen masyarakat sipil dan pimpinan
              DPR disepakati. masa reses bakal dimanfaatkan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Namun,
              hal itu tak dilakukan.

              Badan Legislasi DPR tetap menggelar rapat untuk membahas daftar inventaris masalah (DIM)
              dari  Bab  III  Peningkatan  Ekosistem  Investasi  dan  Kegiatan  Berusaha  pada  23  Juli  2020.
              Keputusan itu menimbulkan kekecewaan dari berbagai kelompok masyarakat.
              Dalam  menanggapi  persoalan  itu.  perwakilan  tim  Advokasi  untuk  Demokrasi  Asfinawati
              melayangkan somasi kepada DPR. Kegiatan itu dinilai melanggar Undang-Undang tentang MPR.
              DPR, DPD, dan DPRD (MD3).

              (Cah/Uta/Pro/P-1)


















                                                           88
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95