Page 268 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 268

menyediakan  lapangan  pekerjaan  dan  lapangan  usaha  bagi  masyarakat,"  ujar  Menperin  di
              Jakarta, Selasa (15/12) malam.
              Menurut Menperin, pembakaran fasilias industri merupakan tindakan yang tidak perlu dilakukan,
              karena  perusahaan  dan  karyawan  bisa  melakukan  dialog  untuk  mencapai  jalan  keluar  dari
              masalah yang dihadapi. Menperin mengimbau pekerja untuk menahan diri, dan membuka ruang
              dialog  dengan  pihak  manajemen  untuk  menyelesaikan  segala  isu  secara  transparan  agar
              kejadian ini tidak terulang kembali.

              "Sebaliknya, saya juga meminta perusahaan untuk mematuhi seluruh peraturan perundangan
              yang  berlaku  di  Indonesia,  termasuk  memastikan  pemenuhan  hak  para  pekerja,"  katanya
              memastikan.

              Menperin  juga  meminta  kepada  pemerintah  Kabupaten  Konawe  untuk  segera  memfasilitasi
              mediasi  semua  pihak  terkait  dengan  sebaik-baiknya,  dan  kepada  aparat  keamanan  untuk
              menindak tegas pihak-pihak yang melakukan tindakan anarkis. "Sekali lagi, pemerintah meminta
              kepada semua pihak agar bersama-sama menjaga situasi yang kondusif dan tidak memperburuk
              keadaan, guna menjaga iklim investasi yang sejuk di Kabupaten Konawe," tegas dia.

              Kemenperin  memberikan  apresiasi  kepada  PT  VDNI  yang  telah  merealisasikan  investasinya
              sebesar US$ 1miliar untuk membangun 15 tungku Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan
              total kapasitas produksi mencapai 800 ribu metrik ton per tahun untuk menghasilkan Nickel Pig
              Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel 10-12%.

              Proyek tersebut akan dilanjutkan menjadi industri yang terintegrasi dan menghasilkan stainless
              steel  berkelas  dunia.  PT  VDNI  telah  memberikan  kontribusi  cukup  signfikan  terhadap
              pertumbuhan nilai ekspor nasional, yang menyumbang sebesar US$ 142,2  juta hingga akhir
              tahun 2018 dari pengapalan produk NPI.

              Selain itu, proyek ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 6 ribu orang yang sebagian besar
              merupakan  warga  asli  Sulawesi  Tenggara.  Perkembangan  perusahaan  tersebut  juga
              menciptakan multiplier effect yang membuka peluang kerja bagi sekitar 10.000 tenaga kerja
              tidak langsung.


              Fasilitas smelter dengan luas area 700 hektare tersebut menjadi salah satu fasilitas pemurnian
              bijih nikel terbesar di Indonesia. PT VDNI adalah anak perusahaan Jiangsu Delong Nickel Industry
              Co Ltd yang merupakan produsen feronikel terkemuka di dunia.

              Bahkan, perusahaan afiliasi PT VDNI, sedang membangun pabrik smelter nikel dengan kapasitas
              produksi NPI sebanyak 1,2 juta ton per tahun dan pabrik untuk memproduksi stainless steel
              dengan kapasitas sebanyak 3 juta ton per tahun. Total nilai investasi ini diperkirakan mencapai
              US$ 2 miliar. Dengan diproduksinya stainless steel di PT VDNI sangat sesuai dengan program
              hilirisasi smelter di Indonesia yang sedang di dorong terus oleh Kementerian Perindustrian.

              Forum  Industri  Nikel  Indonesia  (FINI)  juga  mencatat,  industri  smelter  telah  membuktikan
              kontribusinya secara signifikan bagi perekonomian nasional. Sepanjang tahun 2019, ekspornya
              menembus US$ 7 miliar. Sedangkan tahun ini diproyeksi menembus US$ 8-10 miliar.


              Selain  bermanfaat  terhadap  penerimaan  devisa  negara,  industri  nikel  di  tanah  air  juga
              berkontribusi mengurangi defisit neraca perdagangan. Hingga saat ini, investasi di sektor ini
              mencapai US$ 15-16 miliar.

              Editor : Eva Fitriani (eva_fitriani@investor.co.id).




                                                           267
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273