Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 31

REALISASI BANTUAN SUBSIDI UPAH CAPAI 93,94%

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengungkapkan realisasi Bantuan Subsidi
              Gaji/Upah (BSU) kepada pekerja atau buruh telah menyentuh Rp 27,96 triliun atau 93,94% dari
              pagu sebesar Rp 29,85 triliun per 14 Desember 2020.

              Menurut Ida. penyaluran BSU pada termin pertama mencapai Rp 14,71 triliun. Angka ini berhasil
              menyentuh  12.26  juta  pekerja  atau  98,86%  dari  target  pemerintah  yakni  12.4  juta  pekerja.
              Kemudian pada termin kedua realisasinya mencapai Rp 13,2 triliun untuk 11.04 juta pekerja atau
              89% target.
              "Angka  realisasi  pada  termin  kedua  memang  belum  sempurna,  mengingat  periode
              penyalurannya masih berlangsung sampai akhir Desember 2020 " kata Ida, dalam Keterangan
              Pers yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN),
              Rabu (16/12).

              Menaker menjelaskan, bantuan yang sudah direalisasikan sejak September 2020 ini diberikan
              kepada pekerja yang memenuhi sejumlah syarat, yaitu berkewarganegaraan Indonesia (WNI),
              terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan (TK) sampai Juni 2020. pekerja penerima
              upah, dan gaji yang dilaporkan di bawah Rp 5 juta per bulan.

              Total bantuan yang diberikan kepada setiap pekerja yang masuk kriteria sebesar Rp 2.4 juta.
              Angka ini diberikan bertahap dalam dua termin, masing-masing sebesar Rp 1.2 juta.

              Dia mengungkapkan, ada beberapa tantangan dalam melakukan realisasi BSU. Pada realisasi
              termin  pertama  memang  ditemukan  sejumlah  rekening  bermasalah.  Hal  ini  terungkap  dari
              laporan bank-bank penyalur.

              "Kenapa tidak bisa 100% terealisasi, karena laporan bank penyalur mengatakan terdapat data
              rekening  yang  bermasalah  dan  tidak  dapat  ditransfer  sehingga  mengakibatkan  retur.  Atas
              adanya rekening retur tersebut, kami tidak diam. Kami kembalikan kepada BPJamsostek untuk
              diperbaiki," ujar Menaker.

              Dia  menjelaskan, BPJamsostek mencatat  ada 154.887  rekening bermasalah  yang membuat
              BSU  tidak  bisa  ditransfer.  Proses  perbaikan  data  lantas  dilakukan  oleh  BPJamsostek  yang
              berkoordinasi dengan kantor cabang di daerah, bank penyalur, pemberi kerja, balikan sampai
              berkomunikasi dengan nama-nama penerima bantuan.

              "Hasilnya, sebanyak 87.963 rekening berhasil dipulihkan dan telah diserahkan ke Kemnaker.
              Namun, masih ada 66.924 rekening yang masih dalam proses perbaikan sampai saat ini," tutur
              Ida.

              Kehati-hatian

              Menaker memaparkan, pihaknya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran
              BSU. Kemnaker bahkan melibatkan pihak eksternal seperti KPK. BPK, dan BPKP untuk ikut
              mendampingi jalannya proses penyaluran bantuan.

              Pada pertengahan penyaluran BSU termin pertama, Kemnaker bersama dengan BPJamsostek
              juga turut menggandeng Ditjen Pajak Kementerian Keuangan untuk melakukan pemadanan data
              penerima.

              "Ini prinsip kehati-hatian yang kami lakukan mengikuti rekomendasi KPK. Upaya ini dilakukan
              semata-mata untuk memberikan keyakinan kepada

              kita semua bahwa BSU ini tepat sasaran. Kami juga terus dimonitor oleh KPK. Kami pastikan
              tidak  ada dana  yang mengendap di  Kemnaker. Kalaupun masih  ada  dana  retur, seluruhnya
              setelah itu kami kembalikan kepada kas negara," kata Ida.


                                                           30
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36