Page 69 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 69

triliun, berdasarkan data per 14 Desember. Pada termin kedua, realisasi BSU mencapai Rp 13,2
              triliun untuk 11,04 juta pekerja atau 89 persen dari target.


              MENAKER: REALISASI BANTUAN SUBSIDI UPAH MENCAPAI RP 27,96 TRILIUN PER
              14 DESEMBER

              JAKARTA,  -  Menteri  Ketenagakerjaan  (  Menaker  )  Ida  Fauziyah  menyebut  realisasi  Bantuan
              Subsidi  Upah  (BSU)  telah  mencapai  Rp  27,96  triliun  atau  93,94  persen  dari  pagu  anggaran
              sebesar Rp 29,85 triliun, berdasarkan data per 14 Desember.

              "Rinciannya, penyaluran BSU pada termin pertama mencapai Rp 14,71 triliun. Angka ini berhasil
              menyentuh 12,26 juta pekerja atau 98,86 persen dari target pemerintah yakni 12,4 juta pekerja,"
              kata Ida dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/12/2020).
              Pada termin kedua, realisasi BSU mencapai Rp 13,2 triliun untuk 11,04 juta pekerja atau 89
              persen dari target.

              Kendati  demikian,  Ida  menilai  bahwa  angka  realisasi  pada  termin  kedua  belum  sempurna.
              Mengingat, periode penyaluran masih berlangsung sampai akhir Desember 2020.

              Adapun  bantuan  yang  terealisasi  sejak  September  2020  itu  diberikan  kepada  pekerja  yang
              memenuhi sejumlah syarat, yakni warga negara Indonesia (WNI), terdaftar sebagai pekerja aktif
              BPJS Ketenagakerjaan sampai Juni 2020, pekerja penerima upah, dan gaji yang dilaporkan di
              bawah Rp 5 juta per bulan.

              "Total bantuan yang diberikan kepada setiap pekerja yang masuk kriteria sebesar Rp 2,4 juta.
              Angka ini diberikan bertahap dalam dua termin, masing-masing sebesar Rp 1,2 juta. Termin
              pertama dilakukan pada Agustus-Oktober 2020 dan termin kedua pada November-Desember
              2020," ujar Ida.

              Ida menuturkan beberapa tantangan dalam realisasi BSU sehingga tidak bisa 100 persen. Pada
              realisasi  termin  pertama,  kata  Ida,  ditemukan  sejumlah  rekening  bermasalah.  Hal  tersebut
              terungkap dari laporan-laporan bank penyalur.

              "Karena laporan bank penyalur mengatakan terdapat data rekening yang bermasalah dan tidak
              dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas adanya rekening retur tersebut, kami tidak
              diam. Kami kembalikan kepada BP Jamsostek untuk diperbaiki," jelasnya.

              BP  Jamsostek  mencatat  ada  154.887  rekening  bermasalah  yang  membuat  BSU  tidak  bisa
              ditransfer.
              Kemudian, BP Jamsostek melakukan perbaikan data, berkoordinasi dengan kantor cabang di
              daerah, bank penyalur, pemberi kerja, hingga berkomunikasi dengan penerima bantuan.

              Sebanyak  87.963  rekening  berhasil  dipulihkan  dan  telah  diserahkan  ke  Kemenaker.  Namun,
              masih ada 66.924 rekening yang masih dalam proses perbaikan hingga kini.

              Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto menambahkan, pihaknya terus melakukan upaya
              penyempurnaan dan perbaikan terhadap data-data penerima BSU yang masih bermasalah.

              "Sekaligus  memastikan,  seluruh  tim  di  daerah  bekerja  24  jam  nonstop  untuk  memulihkan
              sedikitnya 60.000 rekening penerima bantuan yang sampai saat ini masih belum bisa dilakukan
              transfer," tutur Agus.




                                                           68
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74