Page 296 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2020
P. 296
"Ke-empat, lapangan pekerjaan yang tersedia berpotensi diisi tenaga kerja asing (TKA) Unskill, kelima
adalah jaminan sosial terancam hilang. Ke enam menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha," kata
Kamal.
Melihat dari wacana omnibus law CLK, kata Kamal, sulit untuk meningkatkan kesejahteraan para
pekerja atau buruh.
"Ini bukan masalah pekerja. Tapi menyangkut permasalahan seluruh rakyat Indonesia. Dan secara
tegas kami menolak terhadap rencana pembentukan Omnibus Law CLK," kata dia.
Senada diungkapkan, Ketua DPD FSPI Banten, Redy Darmana. Menurutnya, pemerintah semestinya
membuat regulasi yang berpihak kepada semua pihak, buruh dan pengusaha.
"Kami memang baru mendengar kalau pembentukan UU Omnibus Law CLK itu akan memberatkan
pekerja. Dan pada kesempatan ini kami berharap aspirasinya dari DPRD Banten dibawa ke DPR RI
sehingga sampai. Dan jika ini terjadi, tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan.mogok masal
dan melakukan aksi unjuk rasa," kata dia.
Ketua DPC FSPKEP Kabupaten Serang Argo Prio Sudjatmiko juga mengatakan, para buruh di
Kabupaten Serang akan melakukan aksi unjuk menolak omnibus law cipta lapangan kerja, karena
dinilai akan merugikan kalangan buruh.
"Tanggal 28 Januari nanti khusus buruh di Kabupaten Serang akan melakukan aksi ke dprd dan
pendopo bupati Serang," kata Argo.
Wakil Ketua DPRD Banten, Barhum pada saat audensi menyambut positif kedatangan serikat buruh.
"Saya apreasiasi dan saya juga ucapkan banyak terima kasih atas kedatangan teman-teman aliansi ini.
Ini juga menjadi bahan masukan bagi kami. Sejujurnya kami belum begitu memahami isi dari draf UU
Omnibus Law CLK," katanya.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Banten Al Hamidi mengharapkan buruh tetap menciptakan
hubungan kerja dan suasana iklim investasi baik.
"Ketenagakerjaan ini kan menyangkut tiga unsur. Pemerintah, buruh dan pengusaha, kami harap
dengan adanya wacana pembentukan UU Omnibus Law CLK oleh pemerintah tidak menganggu
kondisi investasi di Banten," katanya.
Pewarta: Mulyana Editor: Muhammad Yusuf COPYRIGHT (c)2020 .