Page 164 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 164

Menaker Ida menegaskan kementerian yang dipimpinnya aktif melakukan sosialisasi terkait topik
              itu dan melibatkan para pemangku kepentingan ketenagakerjaan, seperti serikat pekerja/buruh,
              asosiasi  pengusaha  dan  profesi.  Langkah  itu  dilakukan  untuk  menghilangkan  praktik-praktik
              diskriminasi, kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Praktik-praktik atau kebiasaan pada
              masyarakat yang permisif terhadap pelecehan perempuan harus dikikis dan dihilangkan, kata
              Ida.


              Dia mengatakan bahwa harus ada produk hukum yang melindungi perempuan dari pelecehan
              dan kekerasan. Oleh karena itu, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) harus menjadi
              agenda prioritas DPR tahun depan.


              "Pemerintah  berharap  DPR  yang  pada  masa  sidang  tahun  ini  belum  selesai  membahas  dan
              mengesahkan RUU PKS sebagai UU, pada masa sidang tahun depan, menjadikannya sebagai
              salah  satu  agenda  prioritas,  termasuk  RUU  KUHP,  karena  kedua  RUU  tersebut  dalam  saling
              beririsan, dan tidak boleh saling bertentangan," kata Ida.

              Komitmen Ida akan melindungi pekerja perempuan karena berdasarkan Survei Sosial Ekonomi
              Nasional  (SUSENAS)  yang  dilakukan  Badan  Pusat  Statistik  pada  2019,  menunjukkan  jumlah
              pekerja perempuan mencapai 46.578.850 pekerja (37,1 persen). Dari jumlah tersebut, 46.376
              pekerja perempuan mengaku pernah mengalami kekerasan di tempat kerja, serta 19.201 pekerja
              perempuan mengaku pernah mengalami pelecehan di tempat kerja.

              Lebih lanjut, ia menyatakan selain harus adanya penguatan pada UU, perlu mengajak potensi
              masyarakat yang ada, seperti lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, lembaga profesi, dan
              potensi  lain  untuk  ikut  melakukan  edukasi  kepada  masyarakat,  untuk  bersama-sama
              menghilangkan bentuk-bentuk kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan.

              "Pemahaman  agama,  pendidikan,  dan  budaya  memberikan  kontribusi  yang  signifikan  dalam
              upaya  pencegahan  terjadinya  kekerasan  dan  pelecehan  terhadap  perempuan.  Tentu
              pemahaman yang mempunyai spirit kesetaraan antara laki-laki dan perempuan," ujar Ida.

              Pewarta: Prisca Triferna Violleta  Editor: Endang Sukarelawati  COPYRIGHT (c)2020  .































                                                           163
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169