Page 369 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 369

"Saat ini adalah waktu yang tepat untuk kita melakukan pembenahan untuk bertransformasi.

              Kita harus berbenah, kita harus menjadi warga negara yang baik, patuh taat kepada hukum.

              Oleh karena itu kami juga meminta kepada seluruh perusahaan untuk memastikan bahwa yang
              diberikan adalah sesuai dengan upah yang sebenarnya," imbuhnya.

              Data yang didapatkan, menurut Direktur BPJS Ketenagakerjaan, sebanyak 15,7 juta tersebut
              adalah data peserta BP JAMSOSTEK di tanggal 30 Juni berdasarkan upah di bawah Rp5 juta dan
              berdasarkan  data  upah  yang  dilaporkan  oleh  pemberi  kerja  atau  perusahaan  kepada  BP
              JAMSOSTEK serta telah tercatat di sistem BP JAMSOSTEK.

              "Saat inilah kami sedang mengumpulkan kami minta kerja sama seluruh perusahaan, kami minta
              kerja  sama  seluruh  pekerja  untuk  mendorong  para  perusahaan  HRD  masing-masing  untuk
              segera melaporkan nomor rekening banknya kepada BP JAMSOSTEK agar kami punya waktu
              untuk  melakukan  validasi  berikutnya,"  jelasnya.  (MAY/EN)    Nilai  Tambah    Program  bantuan
              subsidi upah yang diberikan oleh Pemerintah merupakan nilai tambah bagi pekerja yang terdaftar
              sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek, selain perlindungan risiko kerja
              dalam bentuk kecelakaan kerja, kematian, hari tua, dan juga jaminan pensiun.

              Pernyataan  tersebut  disampaikan  Direktur  BPJS  Ketenagakerjaan,  Agus  Susanto,  saat
              memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Senin (10/8).

              BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek, menurut Agus, akan menyiapkan data sebagaimana
              yang  dipersyaratkan  kemudian  menyisir  peserta  aktif  kategori  penerima  upah  atau  pekerja
              formal  dengan  upah  dibawah  Rp5.000.000  per  bulan  berdasarkan  data  upah  pekerja  yang
              dilaporkan oleh pemberi kerja dan tercatat di BPJS Ketenagakerjaan.

              "Dari data tersebut tidak termasuk di dalamnya adalah peserta yang terdaftar bekerja di induk
              perusahaan BUMN, di lembaga negara, di instansi pemerintah, namun termasuk di sini yang
              mendapatkan subsidi adalah para pegawai non-ASN," ujar Direktur BPJS Ketenagakerjaan.


              Saat ini BJPS Ketenagakerjaan, lanjut Agus, telah melakukan penyisiran data by name by address
              peserta aktif di BP Jamsostek per tanggal 30 Juni mendapatkan data sebanyak 15,7 juta pekerja.
              Namun demikian, data tersebut belum ada nomor rekening.

              "Oleh karena itu, BP Jamsostek sejak hari Sabtu kemarin kami telah menginformasikan kepada
              perusahaan untuk melengkapi nomor-nomor rekening pekerjanya yang gajinya atau upahnya di
              bawah Rp5 juta sesuai dengan yang dilaporkan di BPJS Ketenagakerjaan," ungkap Agus.


              Dalam  hal  ini,  Dirut  BPJS  Ketenagakerjaan  menyampaikan  bahwa  pelaksanaan  program  ini
              memerlukan partisipasi semua pihak dan memerlukan peran aktif pelaku usaha.

              "Kami BP Jamsostek juga mengimbau kepada perusahaan yang belum tertib dalam pembayaran
              iuran atau melaporkan upah pekerja atau belum mendaftarkan pekerjanya agar mematuhi aturan
              tersebut dan melakukan pendaftaran," imbuh Direktur BPJS Ketenagakerjaan.


              Momentum ini, menurut Agus, merupakan momentum untuk melakukan transformasi, bukan
              hanya ekonomi, tetapi juga karakter sebagai warga negara yang baik untuk mematuhi regulasi
              yang ada.

                                                           368
   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374