Page 426 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 426

pariwisata terus mencari solusi, agar sektor ini dapat pulih kembali di masa adaptasi kebiasaan
              baru.

              Menurutnya, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor paling terdampak pandemi Covid-
              19.  Hal  ini  dikemukakan  Ida  saat  menggelar  dialog  dengan  pelaku  pariwisata  (hotel  dan
              restaurant) di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

              Dialog tersebut dimaksudkan untuk bertukar informasi terkait aspek ketenagaerjaan, khususnya
              industri pariwisata pada masa new normal dan masa yang akan datang.

              Menurut Ida, pandemi Covid-19 berdampak luas pada industri pariwisata di seluruh dunia karena
              anjloknya  permintaan  dari  wisatawan  domestik  maupun  mancanegara.  Basis  penurunan
              permintaan  tersebut  disebabkan  oleh  pemberlakuan  berbagai  pembatasan  perjalanan  oleh
              banyak negara yang berusaha membendung penyebaran dan penularan virus.

              Indonesia sebagai salah satu negara yang juga memiliki banyak destinasi wisata, tidak luput dari
              imbas ini.

              "Pemerintah  menyadari  bahwa  sektor  pariwisata  merupakan  sektor  paling  terdampak  akibat
              wabah Covid-19," katanya.

              Terkait  hal  itu,  ia  minta  Serikat  Pekerja  (SP)  dan  Serikat  Buruh  (SB)  untuk  membantu
              mengidentifikasi  para  pekerja  yang  membutuhkan  program  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemnaker). Data dan informasi dibutuhkan agar dalam  waktu dekat dapat segera dicarikan
              solusi melalui program kerja pemerintah.

              "Yang dibutuhkan adalah kerja sama yang mengedepankan dialog sosial untuk mencari solusi
              terbaik dan menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK)," katanya.

              Dalam  upaya  memulihkan  ekonomi  Indonesia,  pemerintah  meluncurkan  berbagai  program
              pemulihan ekonomi, baik dalam konteks kesehatan, ketenagakerjaan, maupun perekonomian
              secara umum. Program-program tersebut seperti stimulus dan relaksasi perpajakan, bantuan
              sosial,  program  keluarga  harapan,  program  kartu  sembako,  stimulus  ekonomi,  Bantuan
              Langsung Tunai (BLT) dana desa, insentif tarif listrik, dan program Kartu Pra Kerja.

              Setiap perusahaan (hotel dan restoran) diharapkan akan melewati tantangan atau masa-masa
              sulit seperti saat ini. Namun yang perlu ditekankan, katanya, dalam upaya menuju kebangkitan
              suatu perusahaan, itu sangat ditentukan antara lain oleh manajemen perusahaan khususnya
              bagian Human Resource Development (HRD).


              Di sisi lain, Indonesia saat ini menghadapi tantangan dari perkembangan teknologi digitalisasi.
              Teknologi  digitalisasi  juga  memberikan  dampak  yang  sangat  signifikan,  khususnya  terhadap
              keberadaan tenaga kerja, yakni terjadi transformasi ketenagakerjaan.

              Akibatnya dapat terjadi seperti rotasi tenaga kerja, pengurangan jumlah jam kerja tenaga kerja,
              sampai kepada pengurangan tenaga kerja atau PHK.


              "Peranan para manager HRD di perhotelan sangat strategis dalam mengelola tenaga kerja, sejak
              praemployment,  during  employment  sampai  kepada  postemployment.  Peranan  tersebut



                                                           425
   421   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431