Page 114 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 114

KEMNAKER: BELUM ADA DATA VALID SOAL PHK DI WILAYAH YANG TERAPKAN
              PPKM DARURAT
              Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya agar tidak terjadi Pemutusan
              Hubungan Kerja (PHK) pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM
              Darurat.

              "Kami menyadari bahwa PPKM Darurat ini berat bagi kelangsungan usaha, tapi kami tidak bosan
              meminta perusahaan agar sebisa mungkin menghindari melakukan PHK," ujar Dirjen PHI dan
              Jamsos Kemnaker, Indah Putri Anggoro, di Jakarta, Kamis (15/7/2021).

              Dirjen  Putri  menyatakan  bahwa  PPKM  Darurat  ini  memang  memiliki  efek  bagi  kelangsungan
              usaha setidaknya karena perusahaan atau pabrik tidak beroperasi secara maksimal, terutama
              perusahaan  atau  industri  yang  masuk  kategori  esensial  dan  non-esensial,  sehingga  akan
              berpengaruh pada kekuatan finansial perusahaan.

              "Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Ketenagerjaan di seluruh Indonesia, dan hingga hari ini
              belum mendapatkan data resmi dan valid dari Dinas Ketenagakerjaan di daerah, terutama yang
              wilayahnya menerapkan PPKM Darurat, terkait adanya PHK," ucapnya.

              Ia  mengungkapkan  Kemnaker  telah  dan  akan  terus  melakukan  upaya  pembinaan  dan
              pendampingan  dalam  mencegah  PHK  di  masa  PPKM  Darurat  ini,  seperti  melakukan  Rapat
              Koordinasi Nasional dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja seluruh wilayah Jawa dan Bali, serta
              dengan  Mediator  Hubungan  Industrial  dan  Pengawas  Ketenagakerjaan,  agar  melakukan
              pembinaan  dan  pendampingan  terhadap  para  pengusaha  dan  pekerja  yang  saat  ini  sedang
              terkena dampak PPKM darurat.

              Dorong Dialog Bipartit

              Menurutnya,  kesulitan  apapun  yang  dialami  perusahaan,  pihaknya  selalu  mendorong  agar
              dilakukan dialog bipartit antara pekerja dan pengusaha untuk mendiskusikannya dengan baik
              dan bijak agar terwujud kesepakatan kedua belah pihak.

              "Kemnaker beserta jajaran Kepala Dinas, Mediator Hubungan Industrial di seluruh Indonesia siap
              memberikan pendampingan terhadap pengusaha dan pekerja dalam ini diwakili serikat pekerja
              untuk mencapai win win solution," ucapnya.

              Adapun upaya yang dilakukan Kemnaker dari sisi regulasi yaitu menerbitkan Permenaker No. 2
              Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengupahan pada Industri Padat Karya Tertentu dalam masa
              pandemi COVID-19.

              Menurutnya, dalam Pemernaker ini, Perusahaan industri padat karya tertentu yang terdampak
              pandemi  COVID-19  dapat  melakukan  penyesuaian  besaran  dan  cara  pembayaran  upah
              pekerja/buruh berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja/buruh.

              "Selain itu Ibu Menteri Ketenagakerjaan juga telah menerbitkan Surat Edaran No.3 tahun 2020
              yang di antaranya memuat pedoman yang terkait dengan pengupahan," ujarnya.













                                                           113
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119