Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 109

PPKM DARURAT, KEMNAKER BERUPAYA BENDUNG POTENSI PHK

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berupaya agar tidak terjadi Pemutusan Hubungan
              Kerja (PHK) pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

              "Kami menyadari bahwa PPKM Darurat ini berat bagi kelangsungan usaha, tapi kami tidak bosan
              meminta perusahaan agar sebisa mungkin menghindari melakukan PHK," ujar Dirjen PHI dan
              Jamsos Kemnker, Indah Putri Anggoro, di Jakarta, Kamis (15/7).

              Putri mengakui PPKM Darurat berdampak pada kelangsungan usaha, karena perusahaan atau
              pabrik  tidak  beroperasi  secara  maksimal,  terutama  perusahaan  atau  industri  yang  masuk
              kategori  esensial  dan  non-esensial,  sehingga  akan  berpengaruh  pada  kekuatan  finansial
              perusahaan.

              "Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Ketenagerjaan di seluruh Indonesia, dan hingga hari ini
              belum mendapatkan data resmi dan valid dari Dinas Ketenagakerjaan di daerah, terutama yang
              wilayahnya menerapkan PPKM Darurat, terkait adanya PHK," ucapnya.

              Dia  mengungkapkan  Kemnaker  telah  dan  akan  terus  melakukan  upaya  pembinaan  dan
              pendampingan dalam mencegah PHK di masa PPKM Darurat ini,.

              Kemnaker  melakukan  Rapat  Koordinasi  Nasional  dengan  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  seluruh
              wilayah  Jawa  dan  Bali,  serta  dengan  Mediator  Hubungan  Industrial  dan  Pengawas
              Ketenagakerjaan.
              "Sehingga  melakukan  pembinaan  dan  pendampingan  terhadap  para  pengusaha  dan  pekerja
              yang saat ini sedang terkena dampak PPKM Darurat," katanya.

              Menurutnya,  kesulitan  apapun  yang  dialami  perusahaan,  pihaknya  selalu  mendorong  agar
              dilakukan dialog bipartit antara pekerja dan pengusaha untuk mendiskusikannya dengan baik
              dan bijak agar terwujud kesepakatan kedua belah pihak.

              "Kemnaker beserta jajaran Kepala Dinas, Mediator Hubungan Industrial di seluruh Indonesia siap
              memberikan pendampingan terhadap pengusaha dan pekerja dalam ini diwakili serikat pekerja
              untuk mencapai win win solution," ucapnya.

              Adapun upaya yang dilakukan Kemnaker dari sisi regulasi yaitu menerbitkan Permenaker No. 2
              Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengupahan pada Industri Padat Karya Tertentu dalam masa
              pandemi Covid-19.

              Menurut Putri, dalam Pemernaker ini, perusahaan industri padat karya tertentu yang terdampak
              pandemi  Covid-19  dapat  melakukan  penyesuaian  besaran  dan  cara  pembayaran  upah
              pekerja/buruh berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja/buruh.

              "Selain itu Ibu Menteri Ketenagakerjaan juga telah menerbitkan Surat Edaran No.3 tahun 2020
              yang di antaranya memuat pedoman yang terkait dengan pengupahan," ujar Putri.















                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114