Page 162 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 162

Sedikitnya terdapat lima alasan untuk mogok kerja. Salah satunya karena diabaikannya tuntutan
              mereka  kepada  Menteri  BUMN  Erick  Thohir  untuk  mengganti  pimpinan  atau  Direktur  Utama
              Pertamina Nicke Widyawati dengan sosok yang lebih baik.

              Alasan ini disampaikan dalam surat pemberitahuan mogok kerja tertanggal 17 Desember 2021
              yang diteken Presiden FSPPB Arie Gumilar dan Sekretaris Jenderakl Sutrisno. Meski demikian,
              Arie belum merinci berapa banyak anggota federasi yang bakal ikut aksi mogok kerja ini.

              "Nanti akan disampaikan juru bicara federasi," kata Arie saat dihubungi, Senin, 20 Desember
              2021.

              Sebelumnya,  federasi  sudah  menyampaikan  dua  surat  tertanggal  10  Desember  kepada  dua
              pihak.  Pertama,  mereka  bersurat  ke  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  dan  melaporkan
              ketidakharmonisan hubungan industrial di Pertamina.

              Kedua, mereka mengajukan surat kepada Erick Thohir terkait permohonan pencopotan Nicke.
              Dalam surat tersebut, federasi menganggap Nicke telah gagal membangun hubungan industrial
              yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di tubuh Pertamina. Demikianlah sampai akhirnya terbit
              surat pemberitahuan mogok kerja pada 17 Desember ini.

              Surat tersebut ditujukan kepada Nicke dan Menteri Ida. Selain itu, ada juga tembusan surat
              kepada beberapa pihak seperti Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Menteri BUMN, Menteri ESDM,
              Menteri Keuangan dan beberapa pihak lainnya. "Baru Menteri BUMN yang sudah (dikirim), ESDM
              dan Keuangan besok," kata Arie.

              Adapun empat alasan dan sebab lainnya sehingga dilakukan mogok kerja, yaitu sebgai berikut:

              Tidak tercapainya kesepakatan untuk melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di Pertamina,
              antara pengusaha dan pekerja yang diwakili FSPPB
              Pengusaha dan pekerja yang diwakili FSPPB gagal melalukan perundingan

              Tidak adanya itikad baik dari direktur utama untuk membangun industrial peace atau hubungan
              kerja yang hamonis, dinamis, dan berkeadilan

              Tidak diindahkannya berbagai upaya damai yang sudah ditempuh FSPPB

              Lalu dalam surat tersebut, Arie menyampaikan mogok kerja ini akan diikuti ole pekerja Pertamina
              yang menjadi anggota FSPPB. Baik yang ada di holding maupun subholding. Mogok pun akan
              diperpanjang  sampai  dengan  dipenuhinya  tuntutan  FSPPB  sesuai  surat  pada  10  Desember
              tersebut.

              Sebaliknya, mogok dalam dihentikan lebih cepat kalau permintaan mereka telah dipenuhi. Selain
              itu, mogok juga bakal dihentikan kalau perusahaan bersedia melakukan perundingan dengan
              syarat-syarat yang pernah mereka sampaikan kepada Direktur SDM Pertamina pada agenda pra
              perundingan PKB yang berlangsung di Cirebon, Jawa Barat, pada 8 sampai 10 Desember 2021.
              Tempo mengkonfirmasi surat dari FSPPB pada 10 Desember tersebut kepada Sekretaris Jenderal
              Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
              Tapi hingga berita ini diturunkan, keduanya belum memberikan respons.

              Sementara itu, Merespons rencana mogok tersebut, Vice President Corporate Communication
              Pertamina Fajriyah Usman menyebut manajemen Pertamina terbuka untuk melakukan dialog
              dengan pekerja, termasuk Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB). "Sesuai aturan
              hubungan industrial yang berlaku," kata dia.


                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167