Page 498 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 498

Sorotan itu diberikan pasca Anies berkirim surat ke Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah lewat
              surat bernomor 533/-85.15 pada 22 November 2021.
              Surat itu berisikan formula penetapan UMP DKI Jakarta 2022 yang dianggap tidak cocok dengan
              kondisi Jakarta, dan diminta untuk diubah.

              kemudian pada Sabtu kemarin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi kenaikan upah
              minimum  provinsi  (UMP)  tahun  2022  menjadi  5,1  persen  dari  sebelumnya  yang  hanya  0,85
              persen.

              "Oh jelas (ada kepentingan politik). Jadi Pak Anies ini kan waktu itu minta berubah formula.
              Terus ditujukannya ke Kemenaker lagi. Ini enggak ada kaitannya, enggak ada korelasinya," ujar
              Wakil  Ketua  Umum  Kadin  Indonesia  Bidang  Ketenagakerjaan  Adi  Mahfudz  dalam  sesi
              teleconference, Senin (20/12/2021).

              Seharusnya,  Adi  menyatakan,  Anies  Baswedan  mengajukan  surat  tersebut  langsung  kepada
              Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, RI 1 jadi sosok yang mengesahkan aturan pengupahan
              yang tertera dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021.

              "Kalau mau minta berubah formulasi itu, karena PP itu (36/2021) yang tanda tangan Presiden,
              bukan Kemenaker. Jadi langsung saja ke pak Presiden," singgungnya.

              Di sisi lain, Adi juga mengkritisi kebijakan Anies melakukan revisi UMP DKI Jakarta tahun 2022.
              Menurut dia, langkah itu sudah tidak sesuai dengan ketetapan hukum yang berlaku.
              "Ini jelas tidak baik untuk memberikan ketaatan kepada masyarakat terkait aturan dan regulasi
              yang ada. Jangan-jangan Pak Gubernur (Anies Baswedan) tidak tahu terkait dampak Covid-19
              di DKI Jakarta, berapa buruh terdampak dan Perusahaan yang tutup!" serunya.

              Adi menyarankan Anies agar tidak menetapkan kenaikan UMP berdasarkan asumsi atau prediksi,
              karena itu belum tentu benar.

              "Menteri saja taat terhadap aturan perundangan, namun kenapa Pak Gubernur tidak taat. Sekali
              lagi jangan penetapan upah minimum ini di bawah ke ranah kepentingan politik," tegasnya.


































                                                           497
   493   494   495   496   497   498   499   500   501   502   503