Page 526 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 526

tetap terjaga."  Pihaknya mengatakan nilai keseluruhan jumlah subsidi yang diberikan kepada
              13,8 juta pekerja tersebut sangat signifikan.
              Yakni sebesar Rp 33,1 Triliun yang akan digelontorkan.

              "Tapi ini jangan menjadi kontroversi, kadang-kadang kita lakukan ini, oh yang kerja dikasih kita
              yang nggak kerja nggak dikasih, padahal yang nggak kerja sudah dikasih," lanjutnya.

              Sementara program subsidi Rp 600 Ribu itu akan dimulai pada September, dan berlanjut pada
              bulan Oktober, November, Desember 2020.
              Selain itu, Erick Thohir juga mengatakan soal siapa saja yang akan dibagikan harus berdasarkan
              data yang konkrit. Maka dari itu, Pemerintah RI bekerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan,
              yang diakui Erick datanya solid dan konkrit.

              "Dan para pekerja ini benar-benar di luar BUMN dan PNS, jadi benar-benar pekerja di sektor
              industri dan yang memberi iuran di BPJS Ketenagakerjaan," kata Menteri BUMN.

              Pihaknya mengatakan Pemerintah RI juga bekerja sama dengan Perbanas supaya supaya jelas
              account-account para pekerja tersebut. Pun Presiden Joko Widodo juga disebutnya, meminta
              agar program ini terlaksana.

              Erick  juga  menyebut  telah  berkoordinasi  dengan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida
              Fauziyah.  Serta  sudah  ada  dukungan  dari  Menteri  Keuangan  (Menkeu)  Sri  Mulyani,  hingga
              Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto.

              Selain langkah memberikan subsidi bagi para pekerja, Erick juga mengatakan pemerintah ingin
              menghidupkan  kembali  Usaha  Mikro  Kecil  Menengah  (UMKM)    Dalam  dua  hal  itu,  Erick
              mengkorelasikannya terkait perkembangan perekonomian Indonesia di mana tumbuh negatif.

              Dilansir dari  Kompas.com  , Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan  pertumbuhan ekonomi
              Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32 persen.
              Lebih dalam dari konsensus pasar ataupun ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia yang di
              kisaran minus 4,3 persen hingga minus 4,8 persen. Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia
              terkontraksi dalam pada kuartal II-2020, bukan berarti sudah memasuki resesi.

              Sebab, resesi terjadi jika pertumbuhan ekonomi negatif pada dua kuartal berturut-turut.

              Pada  kuartal  I-2020,  ekonomi  Indonesia  tercatat  tumbuh  positif  sebesar  2,97  persen,  meski
              melambat bila dibandingkan kuartal IV-2019 yang tumbuh 4,97 persen.

              "Ini yang mau kita push, salah satunya yang bisa dilakukan adalah kita dongkrak kembali daya
              beli masyarakat dengan menggerakkan sektor dari pemerintah, BUMN dan juga masyarakatnya
              sendiri," terangnya.
              Pihaknya  menyebut  masyarakat  juga  harus  bergerak  ikut  serta  mendongkrak  perekonomian
              negara.

              (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Yohana Artha Uly).










                                                           525
   521   522   523   524   525   526   527   528   529   530   531