Page 162 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MEI 2021
P. 162

"Sebanyak 20-30 persen perusahaan bermasalah dalam pembayaran THR tahun ini. Terutama
              perusahaan  yang  bergerak  di  sektor  pariwisata  dan  transportasi,"  ujar  Adi  ketika  dihubungi,
              Selasa, 4 Mei 2021.

              Berdasarkan  SE  Menaker  No.  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  pelaksanaan  pemberian  THR
              Keagamaan  2021,  THR  tahun  ini  wajib  dibayar  penuh  paling  lambat  H-7  Idul  Fitri.  Bagi
              perusahaan  yang  tidak  mampu  membayarkan  THR,  pemerintah  memberikan  ruang  untuk
              melakukan perundingan secara bipartit.

              Terkait  dengan  kondisi  tersebut,  katanya,  pelaku  usaha  meminta  tindakan  konkret  dari
              pemerintah  dengan  memberikan  subsidi  bagi  perusahaan  yang  tidak  memiliki  kemampuan
              membayar THR secara penuh sehingga beban yang ditanggung bisa terbagi.

              Misalnya, jelas Adi, pemerintah bisa membagi sisa kewajiban pembayaran THR oleh perusahaan.
              Intervensi konkret tersebut dinilai sebagai langkah yang paling tepat untuk dilakukan pemerintah
              saat ini mengingat cukup banyak perusahaan yang harus mengambil langkah realistis dalam hal
              pembayaran THR tahun ini.

              "Tidak semua perusahaan mampu. Kecuali, perusahaan besar yang sudah mencadangkan dana
              untuk  THR.  Untuk  yang  tidak  mampu,  ada  ruang  untuk  negosiasi.  Pengusaha  minta  ke
              pemerintah untuk hadir. Tidak hanya wacana, apalagi hanya berdalih dengan stimulus," katanya.



















































                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167