Page 292 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MEI 2021
P. 292

"Dalam  surat  edaran  baik  dari  Kementerian  Tenaga  Kerja  maupun  Gubernur  Kaltara,  tidak
              mengatur soal sanksi. Hanya memberikan penekanan kepada perusahaan untuk membuktikan
              ketidakmampuannya melalui laporan keuangan perusahaan secara transparan," ucapnya. Rasna
              mengaku, pembayaran THR mengacu pada satu bulan gaji buruh yang bersangkutan.

              "Kalau  ada  perusahaan  yang  bayar  setengah  ya  harus  buat  kesepakatan  antara  buruh  dan
              perusahaan. Apakah THR ditunda atau ada justru ada pengurangan THR. Harapan kami semua
              perusahaan  wajib  berikan  hak  buruh.  Kami  akan  berkoordinasi  dengan  Dinas  Tenaga  Kerja
              Provinsi, karena kewenangan penindakan ada di sana. Kami hanya pembinaan saja," tuturnya.

              Berikut ini Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
              Nomor 6 tahun 2016, pembayaran THR keagamaan diberikan kepada: - Pekerja/ buruh yang
              telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus-menerus atau lebih.

              - Pekerja/ buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian
              kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
              Besaran THR keagamaan diberikan dengan ketentuan - Bagi pekerja/ buruh yang mempunyai
              masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih. Diberikan sebesar 1 bulan upah.

              - Bagi pekerja/ buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus-menerus tetapi
              kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan: masa kerja dikali
              satu bulan upah lalu dibagi 12.

              - Bagi pekerja/ buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu bulan dihitung
              sebagai berikut: a. Pekerja/ buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah
              satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum
              hari raya keagamaan.

              b. Pekerja/ buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung
              berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

              THR keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

              Bagi  perusahaan  yang  masih  terdampak  pandemi  Covid-19  dan  berakibat  tidak  mampu
              memberikan  THR  Keagamaan  tahun  2021  sesuai  waktu  yang  ditentukan  dalam  Peraturan
              Perundang-undangan, Gubenur dan Bupati/ Walikota diminta untuk mengambil langkah-langkah
              sebagai berikut: - Memberikan solusi dengan mewajibkan pengusaha melakukan dialog dengan
              pekerja/ buruh untuk mencapai kesepakatan yang dilaksanakan secara kekeluargaan dan iktikad
              baik.  Kesepakatan  tersebut  dibuat  secara  tertulis  yang  memuat  waktu  pembayaran  THR
              Keagamaan dengan syarat paling lambat dibayar sampai sebelum hari keagamaan tahun 2021
              pekerja/ buruh yang bersangkutan.

              -  Meminta  perusahaan  agar  dapat  membuktikan  ketidakmampuan  untuk  membayar  THR
              Keagamaan  tahun  2021  secara  tepat  waktu  kepada  pekerja/  buruh,  berdasarkan  laporan
              keuangan internal perusahaan yang transparan.

              -  Memastikan  kesepakatan  mengenai  pembayaran  THR  Keagamaan,  tidak  menghilangkan
              kewajiban pengusaha untuk membayar THR Keagamaan tahun 2021 dengan besaran sesuai
              ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

              - Meminta perusahaan yang melakukan kesepakatan dengan pekerja/ buruh melaporkan hasil
              kesepakatan  tersebut  kepada  dinas  yang  menyelenggarakan  urusan  pemerintahan  di  bidang
              ketenagakerjaan setempat paling lambat 7 hari sebelum hari raya Keagamaan.

              Berita tentang Nunukan Penulis: Febrianus Felis |.

                                                           291
   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297