Page 431 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 431
Jakarta - Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pemerintah tengah merancang
vaksinasi massal untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19 mulai awal tahun 2021.
Erick menjelaskan, terdapat dua skema usulan yang disiapkan pihaknya dalam melaksanakan
vaksinasi massal ini, yaitu secara gratis dan berbayar.
"Jadi, ada vaksin bantuan pemerintah dimana (pendanaannya) melalui APBN dan menggunakan
data BPJS Kesehatan, jadi nanti istilahnya ada vaksin gratis secara massal yang diharapkan bisa
di awal tahun depan," ujar Erick dalam paparannya kepada Komisi IX DPR RI, Kamis (27/8/2020).
Dengan demikian, peserta BPJS Kesehatan nantinya bisa mendapatkan vaksin gratis awal tahun
depan. Di sisi lain, pihaknya juga mengusulkan skema vaksin berbayar yang ditujukan kepada
masyarakat yang dianggap memiliki kemampuan finansial yang lebih besar.
Hal ini dilakukan karena jika program vaksinasi hanya mengandalkan APBN, arus kas pemerintah
akan semakin terbebani, mengingat kondisi ekonomi masih belum sepenuhnya bangkit dan
pendapatan negara masih belum maksimal.
"Kami juga usulkan, bila memungkinkan, untuk masyarakat bisa membayar vaksin mandiri, untuk
yang mampu," jelasnya.
Nantinya, pemerintah akan mengatur tingkat kemampuan masyarakat yang bisa melakukan
vaksin mandiri.
"Jadi memang yang terdata di BPJS kesehatan itu gratis, tapi dengan tingkat daya beli berapa,
ini harus mandiri," katanya.
" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020 Presiden Joko
Widodo (Jokowi) kembali buka kemungkinan akan terciptanya vaksin penangkal virus corona
atau Covid-19. Dia memproyeksikan vaksin Covid-19 itu bisa diproduksi pada kurun waktu antara
Desember 2020 dan Januari 2021.
Setelah berhasil diproduksi, Jokowi berjanji akan langsung menyuntikan vaksin kepada seluruh
masyarakat Indonesia. Dia pun percaya segala masalah yang diakibatkan wabah virus corona
bisa terselesaikan dengan vaksinasi, termasuk jeratan ekonomi yang kini menimpa banyak
orang.
"Kita harapkan nanti, Insya Allah di bulan Desember/Januari, begitu vaksinnya jadi dan
diproduksi, langsung semuanya divaksin, disuntik vaksin, vaksinasi, itu problem akan mulai
selesai. Dan kita Insya Allah kembali pada posisi yang normal," katanya dalam peluncuran
program subsidi gaji Rp 2,4 juta tahap pertama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Adapun janji itu diberikannya setelah ia mendengar curhatan salah seorang perawat wanita di
RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta. Perawat tersebut menangis terisak di hadapan Jokowi
lantaran kesulitan ekonomi yang dihadapinya selama masa pandemi ini.
Mendengar cerita tersebut, Jokowi menyatakan, pemberian bantuan subsidi gaji Rp 2,4 juta akan
menyasar banyak tenaga kerja formal bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Mereka berasal dari
berbagai latar belakang profesi, termasuk pekerja honorer.
"Hari ini semuanya saya kira komplit. Ada pekerja honorer, termasuk guru honorer, petugas
pemadam kebakaran, karyawan hotel, tenaga medis perawat ada, petugas kebersihan ada.
Karyawan hotel ada. Ya komplit. Siapapun yg membayar iuran BPJS ketenagakerjaan secara aktif
sampai Juni, itu yang diberikan," tuturnya.
430