Page 475 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 475

positive - Evisonia (None) Kita sebelumnya saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada bapak
              pemerintah  dan  Jamsostek  yang  sudah  berikan  kepada  kami  semua,  masyarakat  yang
              membutuhkan bantuan karena saya pribadi dengan adanya COVID-19, kita mengalami kesulitan,
              kita di perusahaan seperti di RS mengalami penurunan. Satu bulan kita setiap karyawan dapat
              cuti di luar tanggungan, jadi setiap bulan dipotong gaji, pak



              Ringkasan

              Seorang  perawat  RS Mitra Keluarga Kelapa Gading curhat ke Presiden Joko Widodo (  Jokowi
              ) terkait pemotongan gaji di tengah  pandemi Corona  . Persatuan Perawat Nasional Indonesia
              (PPNI) menilai pemotongan gaji adalah langkah tidak bijak.


              PERAWAT CURHAT GAJI DIPOTONG KE JOKOWI, PPNI: KERJA PERAWAT
              HARUSNYA DIHARGAI

              Jakarta  -  Seorang  perawat  RS Mitra Keluarga Kelapa Gading curhat ke Presiden Joko Widodo
              (  Jokowi  ) terkait pemotongan gaji di tengah  pandemi Corona  . Persatuan Perawat Nasional
              Indonesia (PPNI) menilai pemotongan gaji adalah langkah tidak bijak.

              "Saya kira semua berdampak pada pandemi ini ya. Tetapi kalau menurut saya rumah sakit itu
              kan penganggarannya kan setiap tahun ya, ya kan artinya untuk anggaran tahun berjalan ini
              biasanya sudah perencanaan yang matang ya kan begitu, saya kira secara Undang-Undang kan
              dimungkinkan ya untuk memotong gaji, tetapi dalam kondisi hari ini menurut saya tidak bijak,
              apalagi perawat yang betul-betul menangani COVID-19 ya bukan perawat di administrasi dan
              sebagainya," kata Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah saat
              dihubungi, Kamis (27/8/2020).

              Harif  mengatakan  seberapapun  imbalan  kepada  perawat  sebenarnya  tak  sebanding  dengan
              risiko saat ia bekerja. Dia menyebut saat ini sudah ada 68 perawat yang meninggal dunia karena
              terpapar COVID-19.

              "Ya  kalau  perawat  ini  memang  betul-betul  perawat  yang  memberikan  pelayanan.  Jadi
              sebenarnya gajinya pun tidak cukup untuk memberikan imbalan untuk pada kondisi risiko hari
              ini yang begitu tinggi pada dirinya. Nah melihat bahwa banyak sekali tenaga kesehatan yang
              wafat hari ini, perawat sudah hampir 68 orang," uja Harif.

              Dalam  hal  ini,  ia  meminta  agar  perusahaan  rumah  sakit  bisa  lebih  menghargai  kinerja  para
              perawat. Masalah keuangan rumah sakit, menurut Harif, semestinya sudah ada perencanaan
              matang sehingga tak berimbas kepada gaji para perawat.
              "Jadi menurut saya, justru pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan justru harus lebih menghargai
              kerja-kerja perawat, gitu. Bahwasanya dalam kondisi cash and flow daripada rumah sakit itu kan
              itu adalah sangat tergantung pada perencanaan, dan saya kira sebesar Mitra Keluarga dengan
              begitu banyak jaringan dengan berbagai banyak rumah sakit, saya kira mereka punya kondisi
              keuangan yang kuat ya bukan rumah sakit yang ecek-ecek," ucapnya.

              "Rumah sakit yang terkemuka dengan jaringan yang kuat dengan pemilik yang saya kira finansial
              yang dapat diandalkan," imbuhnya.
              Harif menyebut tarif transportasi yang dikeluhkan mahal juga seharusnya mendapat perhatian
              dari pihak rumah sakit, termasuk juga negara. Karena, kata Harif, perawat melakukan perjalanan
              untuk tugas kemanusiaan.

                                                           474
   470   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480