Page 577 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 577

Total jumlah  penerima BLT  upah  BPJS  Ketenagakerjaan  ini  mencapai  15.725.232  orang dari
              jumlah awal yang tercatat 13,8 juta orang.
              Menurut  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  jumlah  penerima  membengkak,  karena
              mengakomodasi pegawai pemerintah non-PNS yang upahnya di bawah Rp5 juta per bulan. Siapa
              saja yang berhak menerima BLT upah BPJS Ketenagakerjaan ini?  Daftar Penerima BLT Upah
              BPJS Ketenagakerjaan  Kementerian Tenaga Kerja memperluas kategori pekerja yang berhak
              menerima  bantuan  subsidi  gaji  pekerja  berpenghasilan  Rp5  juta  ke  bawah.  Karyawan  yang
              berhak  menerima  BLT  ini  adalah:    1.  Karyawan  swasta  yang  merupakan  peserta  aktif  BPJS
              Ketenagakerjaan dengan gaji di bawah Rp5 juta.

              2. PPNPN (pegawai pemerintah non-PNS) yang tak menerima gaji ke-13 dan sebagai peserta
              BPJS Ketengakerjaan.

              3. Guru honorer di lingkungan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan.

              Sebelumnya pegawai pemerintah baik BUMN dan PNS sudah pasti tidak akan menerima bantuan
              subsidi gaji.

              Namun,  Menaker  mengatakan,  (PPNPN)  baik  pekerja  honorer  maupun  kontrak  dan  menjadi
              peserta BPJS ketenagakerjaan bisa masuk kategori penerima bantuan subsidi gaji/upah ini.

              "Semula bantuan subsidi dari pemerintah ini diperuntukkan bagi karyawan swasta yang bergaji
              di  bawah  Rp5juta.  Namun  setelah  koordinasi  rapat  lintas  Kementerian/Lembaga  memberi
              kesempatan PPNPN yang tak menerima gaji ke-13 dan sebagai peserta BPJS Ketengakerjaan,
              mereka  berhak  menerima  subsidi  upah.  Jadi  total  sebanyak  15,7  juta,"  kata  dia,  Senin
              (24/8/2020).

              Ia  berharap,  dengan  adanya  bantuan  ini  para  pemberi  kerja  akan  lebih  disiplin  dengan
              melaporkan karyawannya untuk mendapat jaminan ke BP Jamsostek.

              Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 86 Tahun 2013, Ida menjelaskan pemerintah
              akan  memberikan  sanksi  administratif  kepada  pemberi  kerja  yang  tidak  melaporkan  dan
              mendaftarkan data karyawannya secara akurat kepada BPJS Ketengakerjaan.

              Subsidi  upah  merupakan  program  stimulus  yang  dikoordinasikan  dan  dibahas  bersama  Tim
              Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kementerian BUMN, Kemnaker, Kemenkeu, dan BPJS
              Ketenagakerjaan pada tahun 2020.
              Syarat Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp600 Ribu  Pekerja/buruh yang mendapat subsidi
              harus  memenuhi  seluruh  persyaratan,  yaitu:    WNI  yang  dibuktikan  dengan  NIK    Terdaftar
              sebagai  peserta  jaminan  sosial  tenaga  kerja  yang  masih  aktif  di  BPJS  Ketenagakerjaan,
              dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan.
              Peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan upah di bawah
              Rp5 juta sesuai upah yang di laporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              Menaker mendorong perusahaan agar mendaftarkan segera pekerja yang belum menyerahkan
              data nomor rekening ke BPJS Ketenagakerjaan.

              Pencairan bantuan subsidi upah sebelumnya diagendakan cair pada 25 Agutus 2020, tetapi batal
              karena BP Jamsostek baru menyerahkan verifikasi 2,5 juta data beserta nomor rekening pekerja
              pada Kemnaker pada 24 Agustus 2020.

              Kemnaker perlu memvalidasi data dari BP Jamsostek agar tak ada kesalahan selama pengiriman
              bantuan pada para pekerja.


                                                           576
   572   573   574   575   576   577   578   579   580   581   582