Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 59
Pencairan subsidi upah ini akan dilakukan dalam dua tahap sehingga penerima akan mendapat
subsidi upah Rp 1,2 juta sebanyak dua kali. "Subsidi ini diharapkan bisa menjaga serta
meningkatkan daya beli pekerja atau buruh dan mendongkrak konsumsi sehingga menimbulkan
multiplier ef-fect pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar Ida Fauziyah,
Menteri Ketenagakerjaan, Kamis (27/8).
Penyaluran juga dilakukan secara bertahap oleh pemerintah berdasarkan hasil validasi data yang
masuk. Pada penyaluran pertama, pemerintah akan memberikan kepada 2,5 juta penerima yang
datanya telah terverifikasi.
Nantinya, bantuan subsidi upah akan langsung ditransfer ke rekening bank milik penerima. Ida
menyampaikan transfer dilakukan melalui bank milik pemerintah dengan data di BNI sebanyak
lebih dari 900.000 rekening, Bank Mandiri sebanyak lebih dari 700.000 rekening, Bank BRI
000.000 lebih dan BTN 200.000 lebih.
"Penyaluran selanjutnya akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai keseluruhan target
15,7 juta penerima program," terang Ida.
Saat ini Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) telah
mengumpulkan 88% data penerima atau sekitar 13,8 juta pekerja. Adapun data yang telah
divalidasi sesuai dengan kriteria sebanyak 10,8 juta orang atau sekitar 69% dari target
"Kami mendorong seluruh target penerima bantuan subsidi upah atau gaji dipenuhi BP
Jamsostek paling lambat akhir September 2020," jelas Ida.
Ada beberapa syarat mendapatkan subsidi upah. Antara lain merupakan peserta aktif dan
membayar iuran BP Jamsostek hingga bulan Juni 2020, memiliki rekening, dan tercatat sebagai
warga negara Indonesia.
Harus dipercepat
Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar minta pemerintah mempercepat proses
validasi program subsidi upah. Hal ini agar dampak dari program subsidi upah bisa dirasakan
dengan cepat. Pasalnya saat ini validasi yang lambat membuat target penerima 15,7 juta harus
dicapai bertahap dengan penyaluran 2,5 juta penerima per minggu.
"Kami mendorong dipercepat karena kondisi tidak normal sehingga setiap verifikasi bisa 5 juta
supaya pertengahan September bisa selesai," ujar Timboel saat dihubungi KONTAN, Kamis
(27/8).
Selain percepatan validasi, salah satu masalah dalam program subsidi upah adalah penyaluran
menggunakan rekening. Sementara terdapat penerima subsidi upah yang tidak memiliki
rekening.
"Harus dicari mitigasinya bagaimana. Jangan sampai datanya ada tapi tidak punya nomor
rekening sehingga tidak dikasih," terang Timboel.
Mitigasi dapat dilakukan dengan cara mengumumkan bagi peserta BP Jamsostek dapat melapor
ke kantor BP Jamsostek untuk diverifikasi. Bila t idak memiliki nomor rekening bisa diupayakan
dengan pengiriman dana subsidi melalui kantor pos.
58