Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 62

bawah  Rp  5  juta.  Pertama,  ia  mengatakan  pemerintah  harus  mengevaluasi  daftar  penerima
              bantuan yang merujuk pada data BPJS Ketenagakerjaan alias BP Jamsostek.



              EKONOM INDEF SOROTI 3 HAL DALAM PENCAIRAN BANTUAN SUBSIDI GAJI BAGI
              PEKERJA

              Jakarta  - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira
              Adhinegara, menyoroti tiga hal dalam pencairan  subsidi gaji  bagi pekerja berpenghasilan di
              bawah  Rp  5  juta.  Pertama,  ia  mengatakan  pemerintah  harus  mengevaluasi  daftar  penerima
              bantuan yang merujuk pada data BPJS Ketenagakerjaan alias BP Jamsostek.

              "Dikhawatirkan  banyak  karyawan  yang    understatement    gaji  di  atas  Rp  5  juta  tapi  upah
              pokoknya dicatatkan di bawah Rp 5 juta. Ini adalah praktik yang lazim di perusahaaan untuk
              menghindari pembayaran iuran yang besar," tutur Bhima saat dihubungi pada Kamis, 27 Agustus
              2020.

              Bhima menerangkan, verifikasi data membutuhkan proses yang panjang. Langkah verifikasi dan
              evaluasi ini ditempuh agar penerima bantuan subsidi tepat sasaran.

              Ia memandang, bila ada pekerja dengan gaji di atas Rp 5 juta yang mendapatkan bantuan,
              mereka akan memanfaatkan uangnya untuk tabungan. Itu berarti, stimulus ini bukan dipakai
              untuk membelanjakan kebutuhan sehari-sehari guna menggerakkan ekonomi seperti harapan
              pemerintah.

              "Kalau  yang  gajinya  Rp  2  juta  atau  di  bawah  UMR  (upah  minum  regional)  pasti  akan
              membelanjakan uangnya. Ini bisa jadi bahan untuk evaluasi seberapa efektif ke konsumsi rumah
              tangga dan pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

              Adapun kedua, ia menyarankan agar pemerintah melakukan pengawasan terhadap pemberian
              subsidi  bantuan  subsidi  upah  atau  BSU  ini.  Dia  khawatir  perusahaan  akan  mengurangi  gaji
              pegawai setelah bantuan cair.

              "Jangan sampai ini akan menjadi substitusi atau pengganti dari perusahaan yang sebenarnya
              masih kuat memberikan gaji Rp 5 juta per bulan, dengan adanya ini perusahaan mengurangi
              gajinya. Artinya, enggak ada perubahan, perusahaan melakukan trik manipulatif," ucap Bhima.

              Ketiga, ia menyebut pemerintah harus memperhatikan nasib pekerja informal. Sebab saat ini,
              pekerja informal yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan sangat minim.

              "Memang pengusaha mikro dan ultramikro dapat bantuan, tapi mereka kan punya karyawan
              juga. Karyawan harusnya masuk juga ke program subsidi gaji, datanya data yang sama dari
              dinas koperasi," tuturnya.

              Pemerintah  mencairkan  BSU  bagi  pekerja  dengan  gaji  di  bawah  Rp  5  juta  mulai  Kamis,  27
              Agustus 2020. Dalam pencairan tahap pertama, tercatat ada 2,5 juta penerima.

              Adapun  Kementerian  Ketenagakerjaan  telah  melakukan  validasi  terhadap  10,8  juta  data
              penerima BSU. Total data tersebut setara dengan 69 persen dari total target penerima bantuan.


                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67