Page 906 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 906

Alasannya, agar memudahkan BPJS Ketenagakerjaan melakukan pemantauan dan pengecekan
              data.
              "Kita serahkan secara bertahap dengan tujuan kita terapkan dengan prinsip kehati-hatian, juga
              kita untuk memudahkan melakukan rechecking atau melakukan monitoring atau evaluasi untuk
              tahap berikutnya agar program ini benar benar berjalan dengan baik," kata Agus.

              Menurut dia, BPJS Ketenagakerjaan telah berhasil mendapatkan data 13,8 juta nomor rekening
              para pekerja calon penerima bantuan.

              Setelah  dilakukan  verifikasi  berlapis,  BPJS  Ketenagakerjaan  mendapatkan  data  10,8  juta
              rekening calon penerima.

              "Kita lakukan lagi penyisiran validasi secara berlapis, yaitu satu orang hanya punya satu rekening.
              Rekening banknya harus sama dengan nama pekerja yang terdafrar di BPJS Ketenagakerjaan.
              Setelah kita sisir kita dapatkan 10,8 juta," ucap Agus.

              Data pemerintah mesti siap Anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay mempertanyakan alasan BPJS
              Ketenagakerjaan mencicil data pekerja calon penerima BSU ke Kementerian Ketenagakerjaan.

              Ia menduga, pemerintah tidak memiliki kesiapan data untuk menyalurkan BSU yang dianggarkan
              senilai Rp 37,87 triliun. "Ini jangan-jangan enggak siap juga pendataannya, uangnya ada tapi
              pemerintah enggak siap datanya.

              Bagaimana  coba?"  ujar  dia.  Menurut  Saleh,  semestinya  BPJS  Ketenagakerjaan  tidak
              membutuhkan waktu lama untuk memverifikasi data tersebut.

              "Kenapa data mesti dicicil seperti ini? Kalau pendataan di BPJS Ketenagakerjaan itu benar, rapi,
              tertib kan enggak mesti lama-lama. Memang ada verifikasi, tapi engak mesti lama-lama," tutur
              dia.

              Ia khawatir, persoalan penyaluran insentif untuk tenaga kesehatan yang menangani Covid-19
              terulang lagi.

              Saleh mengatakan, penyaluran insentif untuk tenaga kesehatan akhirnya mesti diperpanjang
              karena pemerintah sendiri tidak siap.

              "Insentif nakes sampai hari ini kan belum selesai maka diperpanjang pemeberian bantuan sampai
              bulan Desember, mestinya selesai paling lama Agustus ini.

              Tapi karena enggak selesai diperpanjang sampai akhir Desember. Kenapa? Karena enggak siap
              pemerintah," ucap Saleh.

              Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "  Jokowi Luncurkan Bantuan Upah Pekerja
              Hari Ini, Langsung Ditransfer ke Rekening!  ".

















                                                           905
   901   902   903   904   905   906   907   908   909   910   911