Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 MARET 2021
P. 100
Hal itu dikatakannya, di sela-sela pembukaan pelatihan berbasis kompetensi serta peresmian
Lobby dan Talent Comer BLK Surakarta, bam-baru ini. Hadir dalam kesempatan itu Wali Kota
Gibran Rakabuming Raka, anggota Komisi IX DPR RI Nabil Haroen, Dirjen Binalattas Kementerian
Ketenagakerjaan RI Budi Hartawan. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta.
Karena itu, Ida meminta BLK yang ada di seluruh Indonesia harus mampu mengikuti
perkembangan zaman. Fasilitas sarana dan prasarana yang sudah tidak bisa digunakan agar
diganti dengan yang baru. Menurut dia, BLK harus melakukan perubahan secara signifikan.
Peluang dan jenis usaha harus direspons dengan baik di seluruh BLK.
BLK harus melakukan pendekatan triple skilling, yakni skilling, upskilling maupun re-sklilling.
"Saya mengajak BLK di seluruh Indonesia untuk merespons tantangan ini dengan berbagai
langkah, termasuk BLK Solo." kata dia.
Lebih lanjut Ida mengatakan, profil tenaga kerja Indonesia masih didominasi lulusan SMP ke
bawah yang persentase sekitar 57 persen. Tapi, pihaknya tidak bisa memaksa mereka, para
lulusan SMP ke bawah harus melakukan pendidikan formal lagi. 'Tapi kita bisa melakukan
pendekatan pelatihan vokasi melalui triple skilling tadi' ujar dia. Rebranding
Pada kesempatan itu. Menaker juga berpesan pada para pengelola BLK untuk memperhatikan
enam hal. Antara lain, melakukan reformasi kelembagaan, revolusi sumber daya manusia,
merevitalisasi seluruh fasilitas sarana dan prasarana, memperluas jaringan, dan melakukan
rebranding.
"Rebranding itu penting, yakni untuk menghilangkan persepsi masyarakat yang menganggap
selama ini BLK itu tidak mengikuti perkembangan zaman." kata dia.
Sementara dalam sambutannya. Ida mengatakan, sektor ketenagakerjaan sangat terdampak
dengan adanya pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun lalu. Padahal, kata dia, pada
lima tahun belakangan ini pemerintah berhasil menurunkan tingkat pengangguran menjadi 4,99
persen hingga Februari 2020 sebelum pandemi.
Mengutip data BPS, dia mengatakan. ada peningkatan jumlah dan tingkat pengangguran yang
signifikan akibat Covid-19. Hingga Agustus 2020 saja, jumlah penganggur mencapai 9,7 juta
orang dengan TPT sebesar tujuh persen, berarti ada kenaikan 1,84 persen dibanding tahun
sebelumnya. Bahkan, kata dia. diperkirakan ada sekitar 29,12 juta penduduk usia ker ja yang
terdampak pandemi Covid-19. Untuk Provinsi Jawa Tengah saja, data BPS pada yang sama
menujukkan ada 1,21 juta penganggur, naik 3% ribu orang dibanding tahun sebelumnya.
Ada kenaikan tingkat pengangguran cukup besar, yaitu 2,04 persen dibanding tahun
sebelumnya. Diperkirakan, ada sekitar 3.97 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak
pandemi Covid-19 di Jawa Tengah. "Pandemi Covid-19 telah menambah tantangan kondisi
ketenagakerjaan. selilin tantangan yang telah ada sebelumnya yaitu terkait kualitas sumber daya
manusia, kompetensi dan produktivitas," kata Ida.(G8-33)
caption:
TINJAU FASIUTAS: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bersama Wali Kota Gibran
Rakabuming Raka dan Dirjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan Budi Hartawan meninjau
fasilitas latihan di BLK Solo, baru-baru ini. (33)
99