Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2021
P. 65
PEKERJAKAN DISABILITAS, PENGUSAHA BERHARAP PEMERINTAH REALISASIKAN
INSENTIF
JAKARTA, - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani berharap,
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat memberikan insentif kepada perusahaan
yang telah mempekerjakan penyandang disabilitas .
Hal ini telah diatur di dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2016, tentang Penyandang
Disabilitas .
"Di dalam UU Nomor 8 Tahun 2016 telah diatur insentif yang seharusnya diberikan oleh
pemerintah kepada perusahaan yang telah mempekerjakan pekerja disabilitas. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini kami berharap kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah,
untuk dapat merealisasikan ketentuan tersebut," katanya dalam diskusi virtual, Rabu
(24/2/2021).
Sebagai contoh, Amerika Serikat (AS) sebut Hariyadi. Di sana, banyak perusahaan mendapatkan
insentif dari pemerintah berupa relaksasi perpajakan.
"Banyak negara yang mendorong para pengusaha untuk menerapkan kebijakan kesetaraan
inklusifitas ini dengan memberikan insentif-insentif. Di Amerika Serikat, terdapat work
opportunity tax credit," ujarnya.
"Yaitu tax credit untuk perusahaan yang mempekerjakan pegawai dengan kualifikasi tertentu,
salah satunya adalah disabilitas. Terdapat juga disabilitas akses kredit. Yaitu, kredit untuk usaha
kecil yang mengeluarkan biaya tertentu dalam rangka memberi akses kepada disabilitas,"
sambungnya.
Negara lainnya yang mendapatkan insentif dari mempekerjakan disabilitas adalah China,
Malaysia, dan Singapura. Berupa pemberian tax deduction.
"Ini adalah contoh kecil apa yang sudah dilakukan perusahaan-perusahaan. Dan contoh lain
dalam upaya membangun iklim yang akseleratif untuk pembangunan tenaga kerja inklusif," kata
Hariyadi.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berharap agar semua perusahaan baik
swasta, BUMN dan BUMD, dapat terus memberikan kesempatan kerja bagi penyandang
disabilitas di masa pandemi ini.
Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk usia kerja
penyandang disabilitas sebanyak 17,74 juta orang.
Sementara itu yang masuk ke angkatan kerja ada sebanyak 7,8 juta orang yang berarti Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penyandang disabilitas hanya sekitar 44 persen, jauh di bawah
angka TPAK Nasional yang sebesar 69 persen.
Sedangkan, jumlah penyandang disabilitas yang bekerja sebanyak 7,57 juta orang dan jumlah
pengangguran terbuka penyandang disabilitas sebesar 247.000 orang dengan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3 persen.
.
64