Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 146

ANGGOTA DPR: PEKERJA MIGRAN PERLU MENDAPAT PERLINDUNGAN PENUH

              Anggota  Komisi  IX  DPR  RI  Dapil  Depok-Bekasi  Intan  Fauzi  menilai  pentingnya  sosialisasi
              penempatan  dan  perlindungan  bagi  para  pekerja  migran  memberikan  informasi  kepada
              masyarakat tentang prosedur untuk dapat bekerja ke luar negeri, sehingga mereka mendapat
              perlindungan penuh.

              "Saya  berharap  sedapat  mungkin  masyarakat  bisa  mendapatkan  pengetahuan  terkait  sistem
              penempatan tenaga kerja di Luar Negeri yang sesuai prosedur dan jika terpaksa bekerja di luar
              negeri tidak ada lagi yang ilegal," kata Intan dalam keteranganya di Depok, Senin.

              Menurut dia, sebagai wakil rakyat, kami membantu masyarakat lewat program-program yang
              mampu memberikan kesejahteraan masyarakat sendiri.

              Intan  melakukan  sosialisasi  bersama  Badan  Penempatan  dan  Perlindungan  Pekerja  Migran
              Indonesia (BP2MI) Pusat menggelar sosialisasi terkait perlindungan pekerja migran di luar negeri
              di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

              "Harapan kami ke depannya, masyarakat betul-betul jeli memanfaatkan semua program yang
              disodorkan pemerintah," ujarnya.

              Intan melihat carut marut penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri masih terus
              terjadi  hingga  kini.  Untuk  itu,  tata  kelolanya  harus  dibenahi.  Hal  ini  penting  agar  PMI  tidak
              menjadi korban ekspolitasi di negara tempat mereka bekerja.
              "Peran pemerintah dalam penempatan dan pelindungan PMI sangat vital," tegasnya.

              Menurut  Intan,  negara  tidak  boleh  abai  dengan  keberadaan  pekerja  di  luar  negeri  ini.
              "Pemerintah sejatinya adalah perisai dan pelindung rakyat di manapun berada," terangnya.

              Wakil Rakyat Dapil Jabar VI Kota Bekasi dan Depok ini menjelaskan, PMI mempunyai andil besar
              terhadap  pembangunan  Negara  Indonesia.  Hal  tersebut  dikarenakan  mereka  menyumbang
              devisa yang cukup besar dan mengurangi jumlah pengangguran.

              Dikatakannya, kontribusi mereka para pekerja di luar negeri bagi devisa negara sangat signifikan,
              jelas Intan pada reses di Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi.

              Berdasarkan  data  Bank Indonesia  (BI),  selama masa  pandemi  COVID-19  ini,  Pekerja  Migran
              Indonesia (PMI) atau dulu dikenal TKI adalah penyumbang devisa negara terbesar kedua setelah
              sektor migas selama ini.

              BI menyebutkan pada 2019 remitansi yang diperoleh dari PMI mencapai Rp218 triliun. Angka ini
              meningkat dibandingkan penerimaan remitansi pekerja migran Indonesia selama 2018 mencapai
              10,97 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp153,58 triliun.

              "Sumbangan mereka terhadap devisa negera sangat besar. Sehingga, para pekerja devisa ini
              harus mendapatkan perlindungan dari negara," ujarnya.

              Meski dianggap sebagai pahlawan devisa, Intan mengaku banyak problem yang mendera tenaga
              kerja Indonesia di luar negeri.
              "Karena  itu,  saya  kira,  sudah  saatnya  pemerintah  hadir  memberikan  pelindungan  maksimal
              kepada pekerja kita di luar negeri," ujarnya.

              Dalam kegiatan sosialisasi ini, hadir pula salah satu warga Pondok Gede Bekasi, wanita tangguh
              Pekerja Migran Indonesia, Maryati yang bekerja di Dubai sebagai pengemudi.


                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151