Page 186 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 186
"Waktu ini kita gunakan untuk memberikan pelatihan keterampilan, siapa tau dengan
keterampilan baru mereka niat untuk kerja di luar negeri bisa digantikan dengan bekerja didalam
negeri," kata Ida.
Menaker mengunjungi rumah Pekerja Migran Indonesia (PMI) sukses, yaitu pasangan Metusalak
Tnunay dan Sarah Anin.
Jangan terbujuk calo Pada kunjungan kerjanya di Kupang, Menaker mengunjungi rumah Pekerja
Migran Indonesia (PMI) sukses, yaitu pasangan Metusalak Tnunay dan Sarah Anin. Keduanya
merupakan PMI purna yang dahulu bekerja sebagai PMI dan sekarang menjadi wirausaha.
"Bukan hanya menjadi PMI sukses, tapi beliau sekarang sudah bisa berwirausaha," katanya.
Ida mengaku ingin mendengar langsung kisah Metu dan Sarah saat menjadi PMI dan usahanya
saat ini. Metu pernah bekerja di salah satu hotel di Singapura. "Saat ini Bapak Metu menjadi
pengusaha meubel, batako, tenun, dan lainnya. Alhamdulillah bisa memberdayakan masyarakat
desa menjadi pekerjanya. Semoga ini bisa menginspirasi para PMI yang lain," kata Ida.
Di lain pihak, Sarah pernah bekerja di Singapura dan Hongkong sebagai penata laksana rumah
tangga.
Melihat keberhasilan mereka, Menaker Ida berpesan kepada para calon tenaga kerja untuk selalu
tingkatkan kompetensi dan 'pergi aman pulang mapan'.
Pada hari yang sama, Menaker juga melakukan temu inspiratif dalam rangka penguatan program
Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang di selenggarakan di Desa Buraen, Kabupaten Kupang.
Pada kesempatan itu, Menaker menyosialisasikan pentingnya menguasai kompetensi kerja bagi
CPMI sebelum bekerja ke luar negeri dan jangan mudah tertipu dengan rayuan para calo.
Ia mengingatkan para pekerja migran agar mempersiapkan diri dengan kompetensi dan
dokumen lengkap sesuai yang dipersyaratkan. Caranya, dengan mencari informasi sebanyak-
banyaknya, baik itu melalui pusat layanan migrasi Desmigratif di kantor desa, ataupun melalui
Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) atau Dinas Tenaga Kerja.
"Jangan mudah terbujuk rayu yang manis dan sesaat, namun mendatangkan risiko tinggi. Jika
kita sayang anggota keluarga kita, anak kita, tetangga kita. Mari kita saling mengingatkan satu
sama lain, agar menempuh jalur prosedural, demi keamanan dan kenyamanan bekerja, sehingga
maksud dan tujuan bekerja ke luar negeri dapat terpenuhi, yaitu 'Pergi Aman Pulang Mapan',"
kata Ida.
Lebih lanjut, ia menambahkan Kabupaten Kupang menjadi penerima Program Desmigratif pada
2017 dan 2018, yaitu Desa Buraen, Desa Camplong II, Desa Merbaun, dan Desa Oeletsala.
Dalam kegiatan itu, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja (Binapenta dan PKK) Suhartono menyerahkan bantuan berupa usaha tenaga kerja mandiri
2020 dan masker untuk warga desa Buraen dan Merbaun.
Ada juga paket bantuan TKM 2020 untuk mendukung replikasi Desmigratif baru 2020 binaan
Kabupaten Kupang.
Diserahkan juga secara simbolis klaim jaminan kematian BPJS Ketenagakerjaan Kepesertaan
non-ASN Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang, serta penyerahan bantuan subsidi upah
untuk Wilayah Nusa Tenggara Timur.
Bupati Kupang, Korinus Masneno mengapresiasi bantuan yang diberikan Kemenaker yang
dibutuhkan masyarakat. Sebagai contoh pembangunan dua rumah belajar di desa migran
185