Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 91
"Hari ini, termin kedua subsidi gaji/upah untuk tahap ketiga kembali disalurkan," ujar Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam keterangan resmi, Senin (16/11).
Ida mengatakan pencairan ini bisa segera dilakukan karena sasaran penerima sudah sesuai
dengan data pencairan pada termin pertama.
Pencairan ini merupakan bukti komitmen pemerintah untuk membantu para pekerja di tengah
tekanan pandemi virus corona atau covid-19.
"Percepatan penyaluran ini sebagai ikhtiar pemerintah untuk membantu daya beli pekerja/buruh
yang terdampak pandemi covid-19," jelasnya.
Secara total, sambung dia, pemerintah akan mencairkan anggaran Rp9,65 triliun untuk pencairan
BLT subsidi gaji termin kedua untuk tahap pertama, kedua, dan ketiga. Totalnya mencapai
8.042.847 pekerja.
Rinciannya, pencairan termin kedua tahap pertama diberikan ke 2.180.382 pekerja, tahap kedua
2.713.434 pekerja, dan sisanya di tahap ketiga.
Dari masing-masing tahap itu, realisasinya sudah diberikan ke 844.083 pekerja atau 38,71 persen
dari penerima pencairan termin kedua tahap pertama.
Sementara, termin kedua tahap kedua sudah diberikan ke 685.427 pekerja atau 25,26 persen.
Total anggaran yang sudah cair sebesar Rp1,8 triliun.
Laporan dari bank penyalur per 15 November 2020 mencatat realisasi penyaluran untuk termin
kedua sudah mencapai 1,5 juta orang.
"Sisanya masih dalam proses penyaluran dan terus kami monitor perkembangan penyalurannya.
Saya mohon agar para pekerja/buruh bersabar karena jumlah dana yang harus ditransfer bank
penyalur ke masing-masing rekening penerima cukup besar," terang dia.
Sebagai informasi pada termin pertama, pemerintah sudah mencarikan dana ke 12.252.668
pekerja atau 98,78 persen dari target penyaluran sebanyak 12.403.896 pekerja.
Sejumlah calon penerima belum dapat menerima dana karena beberapa kendala seperti duplikasi
rekening, rekening sudah tutup, rekening pasif, rekening tidak valid atau rekening yang telah
dibekukan.
"Selain itu, terdapat rekening yang tidak sesuai NIK dan rekening yang tidak terdaftar di kliring.
Jumlahnya rekening bermasalah ini mencapai 151 ribu rekening," tandasnya.
90