Page 150 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2021
P. 150

CARTER PESAWAT, 22 WNI DI MALAYSIA KEMBALI KE ACEH

              Sebanyak  22  warga  Aceh  di  Malaysia,  menyewa  pesawat  Malindo  Air,  dari  KLIA  1  menuju
              Kualanamu  Medan  untuk  kembali  ke  Tanah  Air.  Kepulangan  mereka  difasilitasi  oleh  SUBA
              (Solidaritas Ummat Bansigom Aceh) dan Permebam (Persatuan Melayu Berketurunan Acheh).

              Ketua SUBA, Bukhari Ibrahim, kepada Serambinews.com, Minggu (29/8/2021) menyebutkan,
              para pahlawan devisa ini telah tiba dengan selamat di Kualanamu pada tanggal 27 Agustus 2021.

              "Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Medan," kata Bukhari Ibrahim, seperti dikutip
              anggota komunitas Aceh Malaysia, Jafar Insya Reubee.

              Bukhari Ibrahim mengatakan, Himpunan Masyarakat  Sumatra Utara (Himasu) dan Persatuan
              Perantau  Darul  Aman  Malaysia  (PPDM)  juga  ikut  terlibat  dalam  mendanai  kepulangan  para
              perantau asal Aceh ini.
              Bukhari, tokoh masyarakat Aceh di Malaysia menambahkan, ini adalah kali pertama pihaknya
              melakukan pemulangan secara massal, mencakup 22 orang.

              "Ini pertama kali kami mencoba membawa pulang sebanyak 22 dengan mencarter pesawat,
              dengan biaya yang ditanggung secara bersama-sama," kata Bukhari.

              Setiap  orang yang  pulang  mengeluarkan  biaya sebesar  RM  1.500  atau  sekira  Rp  5.121.509,
              dengan perincian untuk tiket, tes covid, bayar denda, dan administrasi untuk pengurusan. Selain
              itu,  biaya  dari  para  penumpang  yang  pulang  dalam  keadaan  sehat  ini  juga  dipakai  untuk
              mensubsidi para penumpang yang pulang karena sakit (noncovid-19).

              "Untuk  orang  sakit  yang  kita  pulangkan,  dananya  berasal  dari  SUBA  dan  sumbangan  dari
              penumpang yang sehat serta pihak lainnya," ujarnya.

              Ia  menyebutkan,  Nurhayati  adalah  salah  satu  orang  yang  dipulangkan  dalam  kondisi  sakit.
              Perempuan yang sudah 4 tahun merantau ke Malaysia ini berasal dari Ujong Blang, Kecamatan
              Banda Sakti, Kabupaten Aceh Utara.

              "Ia mengidap penyakit diabetes yang mulai parah sejak tiga bulan terakhir. Tiba-tiba kakinya
              bengkak dan bernanah, hingga harus dilakukan operasi. Sehingga kemudian meminta bantuan
              kepada SUBA agar dipulangkan ke Aceh," ungkap Bukhari.
              Bukhari bin Ibrahim (47) adalah salah seorang tokoh Aceh yang sejak hampir lima tahun lalu
              konsisten membantu warga Aceh yang mengalami kesulitan dan kemalangan di Malaysia.

              Bahkan, dalam tiga terakhir, pria kelahiran Dama Pulo I, Idi Cut, Aceh Timur, 25 Februari 1974,
              ini menjadi salah seorang paling dicari saat ada warga Aceh yang mengalami musibah di negeri
              jiran tersebut.

              Bersama Presiden Permebam Datuk Mansyur Usman dan tokoh-tokoh Aceh lain serta anggota
              DPD RI asal Aceh, H Sudirman (Haji Uma), Bukhari sudah melakukan banyak hal untuk warga
              Aceh di negeri jiran itu.


              Mulai  dari  memfasilitasi  pemulangan  jenazah,  menyelesaikan  perkara  tabrakan,  hingga
              menangani kasus-kasus penyiksaan dan perdagangan manusia (human trafficking).

              "Insya Allah saya akan selalu berusaha, bagaimana pun caranya, saudara-saudara kita jangan
              sampai  mengalami  sesuatu  yang  sangat  menyedihkan,"  ujarnya  kepada  wartawan  Serambi
              Indonesia,  Zainal  Arifin  M  Nur,  yang  menemuinya  di  Kuala  Lumpur,  Malaysia,  Minggu
              (29/9/2019) lalu.

                                                           149
   145   146   147   148   149   150   151