Page 74 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2021
P. 74

KEMNAKER PERKUAT SINERGISITAS KETENAGAKERJAAN DENGAN SP/SB

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan
              Ketenagakerjaan dan K3 menggelar kegiatan silaturahmi dengan pimpinan Konfederasi Serikat
              Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB).

              Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergisitas antara unsur pemerintah dengan SP/SB,
              khususnya dalam bidang Pengawasan Ketenagakerjaan.

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  K3,  Haiyani  Rumondang,
              menjelaskan, sesuai dengan 9 Lompatan Besar Kemnaker yang dicanangkan oleh Menaker Ida
              Fauziyah, Pengawas Ketenagakerjaan dituntut untuk mampu melakukan reformasi pengawasan
              ketenagakerjaan,  salah  satunya  melalui  kolaborasi  serta  membangun  sinergi  dengan
              stakeholders ketenagakerjaan dalam menjalankan fungsi pengawasan.

              "Silaturahmi ini bisa menjadi momentum untuk dapat bertemu dengan pimpinan Konfederasi
              Serikat Pekera/Serikat Buruh agar dapat berkolaborasi, berinteraksi, dan bersinergi secara terus
              menerus," kata Dirjen Haiyani saat membuka Silaturahmi Ditjen Binwasnaker dengan pimpinan
              Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh di Jakarta, Senin (30/8).

              Dirjen Haiyani mengatakan, sinergi pengawasan ketenagakerjaan yang dibangun tidak hanya
              dengan SP/SB, namun juga dengan seluruh stakeholders.

              "Apa yang harus kita kerjasamakan, koordinasi dan kolaborasi supaya paham dengan fungsi
              masing-masing," kata Dirjen Haiyani Rumondang.

              Menurut  Dirjen  Haiyani,  peran  SP/SB  dalam  pengawasan  ketenagakerjaan  sangat  penting  di
              masa kondisi pandemi Covid-19. Pada saat ini, SP/SB dapat berperan mendorong perusahaan
              yang  mampu  secara  finansial  agar  melaksanakan  hak  normatif  pekerja  sesuai  ketentuan
              peraturan perundang-undangan.

              Selain itu, pengusaha yang mengalami kesulitan cash flow sehingga belum mampu membayar
              penuh hak pekerja, maka wajib berkomunikasi dgn SP/SB yang ada di perusahaan, sehingga ada
              solusi yang tidak mengorbankan buruh.

              "Perlunya  menjalin  komunikasi  yang  baik  antara  pengawas  ketenagakerjaan  dan  Serikat
              Pekerja/Serikat  Buruh  khususnya  dalam  hal  deteksi  dini  permasalahan  ketenagakerjaan  di
              perusahaan," ucapnya.
              Dirjen Haiyani menambahkan, ke depannya pihaknya menginginkan adanya peta pengawasan
              seluruh Indonesia, termasuk jumlah perusahaan yang ada di setiap provinsi, serta pemetaan
              kebutuhan pengawas yang diperlukan.

              "Kami sudah lakukan beberapa perubahan dengan cara kerja kami, dengan melengkapi melalui
              sistem-sistem yang memudahkan bagi para serikat pekerja/serikat buruh," ucapnya.

              [hrs].













                                                           73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79