Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JANUARI 2021
P. 20
Judul Potensi Devisa dari Tenaga Kerja Indonesia di Jepang Capai Rp750 T
Nama Media investor.id
Newstrend Penempatan PMI
Halaman/URL https://investor.id/business/potensi-devisa-dari-tenaga-kerja-indonesia-
di-jepang-capai-rp750-t
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-01-24 14:41:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 10.000.000
News Value Rp 30.000.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Ace Suryadi (Pakar pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia) Dalam 10 tahun
ke depan, Jepang membutuhkan sekitar 8-10 juta pekerja terdidik Indonesia untuk bekerja di
berbagai jenis dan sektor industri. Dengan program Goes To Japan, Indonesia memerlukan
investasi Rp. 15 triliun untuk membentuk 1 juta lulusan SMK-Sarjana yang siap kerja di Jepang,
tetapi potensi devisa negara bisa mencapai sekitar Rp. 750 triliun; sebuah investasi yang tidak
mudah dicapai oleh BUMN yang besar sekalipun
neutral - Endraswari Safitri (Direktur Utama DGII) DGII tengah merancang sebuah konsep yang
akan mempersiapkan anak bangsa yang profesional, mandiri, berwawasan kebangsaan yang
siap berkarier di luar negeri, khususnya Jepang. Target kami adalah menyiapkan anak-anak usia
18-30 tahun untuk bekerja di luar negeri
neutral - Endraswari Safitri (Direktur Utama DGII) Isi MOU tersebut adalah kerjasama untuk
bidang akademik dan pengiriman tenaga kerja terdidik ke Jepang. Kami dapat menjamin, jika
anak lulus dalam pendidikan bahasa jepang dan karakter, maka dapat langsung berangkat ke
Jepang
neutral - Endraswari Safitri (Direktur Utama DGII) Di awal, DGII akan fokus kepada program
Specified Skill Worker untuk pengirman tenaga perawat (caregiver)
negative - Kazuya Yamanouchi (President Liana Segrus, Co, Ltd) Perbedaan kebijakan parlemen
Jepang dari yang sebelumnya adalah jika dulu hak dan kewajibannya pekerja asing dibedakan,
sekarang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pekerja Jepang. Sebagai gambaran,
gaji UMR pekerja Jepang jika dirupiahkan berkisar Rp25 juta
neutral - Shinji Kurata (HR Department Advisor Hitowa Holding Co.Ltd) Kami menghadapi
problem dan situasi bahwa generasi baby boomer akan masuk ke dalam penduduk usia tidak
produktif di tahun 2025. Populasi ini akan meningkat 17,8% dari total populasi di Jepang.
Sedangkan angkatan kerja produktif di Jepang akan mengalami penurunan, sehingga kebutuhan
akan tenaga kerja di sektor keperawatan akan terus meningkat
19