Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JANUARI 2021
P. 8

Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia Timboel Siregar, Minggu (24/1/2021),
              mengatakan,  persoalan  klasik  kepesertaan  jaminan  sosial  makin  krusial  di  tengah  pandemi.
              Banyak program pemerintah untuk membantu pekerja terdampak Covid-19 berpatok pada data
              BP Jamsostek, seperti subsidi upah dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang akan diluncurkan
              pemerintah.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, pemerintah saat ini tengah mengevaluasi
              program jaminan sosial ketenagakerjaan. Salah satu isu krusial yang menjadi sorotan pemerintah
              adalah  kepesertaan  di  BP  Jamsostek  yang  menurun  dan  banyaknya  perusahaan  yang  tidak
              menjalankan kewajiban karena terdampak Covid-19.



              PERKUAT SANKSI PENGABAIAN

              Pemerintah perlu memperkuat sanksi atas ketidakpatuhan perusahaan mendaftarkan pekerja di
              BP  Jamsostek.  Banyak  program  terkendala  karenanya.  Pemerataan  program  bantuan  dan
              jaminan sosial bagi pekerja terkendala cakupan kepesertaan BP Jamsostek yang masih terbatas.
              Pemerintah mesti memperjelas dan memperkuat sanksi terhadap ketidakpatuhan perusahaan
              mengingat  kasus  pemutusan  hubungan  kerja  dan  merumahkan  karyawan  terus  meningkat
              selama pandemi Covid-19.
              Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, akibat pandemi Covid-19, jumlah peserta BP
              Jamsostek turun 2,69 juta orang dari 54,45 juta orang pada 2019 jadi 51,75 juta orang. Cakupan
              kepesertaan turun baik untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun, dan Jaminan
              Hari Tua, akibat banyaknya perusahaan yang terdampak pandemi.

              Sebagai  perbandingan,  jumlah  penduduk  Indonesia  yang  bekerja  per  Agustus  2020  adalah
              128,45 juta orang. Dengan demikian, kepesertaan BP Jamsostek saat ini baru mencakup sekitar
              40 persen dari total penduduk bekerja.
              Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia Timboel Siregar, Minggu (24/1/2021),
              mengatakan,  persoalan  klasik  kepesertaan  jaminan  sosial  makin  krusial  di  tengah  pandemi.
              Banyak program pemerintah untuk membantu pekerja terdampak Co-vid-19 berpatok pada data
              BP Jamsostek, seperti subsidi upah dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang akan diluncurkan
              pemerintah.

              Isu kepesertaan tidak bisa terus-menerus jadi polemik tanpa solusi konkret. "Ketidakpatuhan
              pemberi kerja untuk menjalankan kewajibannya mendaftarkan pekerja ke BP Jamsostek harus
              segera dicarikan solusinya mengingat hal itu merugikan pekerja dan berkaitan dengan berbagai
              program penting pemerintah ke depan," kata Timboel.

              Tata cara pengenaan sanksi terhadap perusahaan yang lalai sebenarnya sudah diatur dalam
              Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif
              kepada  Pemberi  Kerja  Selain  Penyelenggara  Negara,  Selain  Pemberi  Kerja,  Pekerja,  dan
              Penerima Bantuan Iuran dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial. Namun, pada penerapannya,
              pengenaan sanksi itu belum tegas.


              Di sisi lain, pekerja juga harus diperbolehkan mendaftarkan diri jika perusahaannya abai. Selama
              ini,  faktanya,  pekerja yang  belum  didaftarkan ke  BP  Jamsostek  tidak  bisa  mendaftarkan  diri
              sendiri. Padahal, hal ini sudah diatur juga dalam Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor
              70/PUU-IX/2011 dan Putusan M K Nomor 82/PUU-X/2012.

              Dalam putusan itu, MK membuat norma baru pada Pasal 13 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 40
              Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional bahwa pekerja berhak mendaftarkan diri


                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13