Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 46
Judul Pemberian THR Tidak Boleh Dicicil
Nama Media Radar Semarang
Newstrend Aturan THR 2021
Halaman/URL Pg2
Jurnalis ZAL
Tanggal 2021-04-19 04:16:00
Ukuran 279x131mmk
Warna Warna
AD Value Rp 25.668.000
News Value Rp 128.340.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Djarot Supriyoto (Kepala Disnaker Kabupaten Semarang) Harus dibayar lunas. Kali ini
tidak bisa dicicil. Makan ya kasedang kami tekan perusahaan bisa transparan terkait ekonomi.
Sehingga tiba saatnya nanti harus membayar, tidak ada yang molor
Ringkasan
Perusahaan wajib membayarkan THR (Tunjangan Hari Raya) maksimal H-7 Lebaran. Pemberian
dalam sekali bayar alias tidak dicicil. Bahkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten
Semarang, telah menyiapkan sanksi jika ada perusahaan yang melanggar. Kepala Disnaker
Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto menegaskan, jika diketahui ada perusahaan yang
melanggar, sanksinya juga telah diatur yakni mulai dari teguran, peng-hentian sementara hingga
pencabutan izin usaha.
PEMBERIAN THR TIDAK BOLEH DICICIL
Perusahaan wajib membayarkan THR (Tunjangan Hari Raya) maksimal H-7 Lebaran. Pemberian
dalam sekali bayar alias tidak dicicil. Bahkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten
Semarang, telah menyiapkan sanksi jika ada perusahaan yang melanggar.
Kepala Disnaker Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto menegaskan, jika diketahui ada
perusahaan yang melanggar, sanksinya juga telah diatur yakni mulai dari teguran, peng-hentian
sementara hingga pencabutan izin usaha.
"Harus dibayar lunas. Kali ini tidak bisa dicicil. Makan ya kasedang kami tekan perusahaan bisa
transparan terkait ekonomi. Sehingga tiba saatnya nanti harus membayar, tidak ada yang molor,"
ungkapnya Minggu (18/4).
Tahun lalu ada beberapa perusahaan yang molor pembayarannya. Untuk mengantisipasi
pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap lebih dari 1.000 perusahaan di Kabupaten
Semarang. Setiap hari perusahaan wajib melaporkan terkait data pekerjaan aktif. Terutama bagi
perusahaan yang menga-lami kesulitan keuangan.
45