Page 140 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 140

Namun,  di  saat  yang  sama,  perusahaan  perlu  mempertahankan  eksistensi  usaha  dan  juga
              lapangan kerja yg masih bisa dipertahankan.
              "Jadi, kami harap semua pihak tidak menghakimi dan bisa memaklumi bila ada perusahaan yang
              meminta fleksibilitas dan membuat kesepakatan khusus dengan pekerjanya untuk pemenuhan
              pembayaran tersebut," katanya.

              Shinta pun menyampaikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah mengupayakan
              untuk memberikan THR kepada pekerjanya tepat waktu sesuai aturan yang berlaku.

              "Kami harap pemerintah dan serikat pekerja juga mengapresiasi hal ini karena kondisi yang ada
              saat ini sama sekali tidak mudah bagi pelaku usaha untuk menopang beban THR plus gaji yg
              momentumnya  datang  hampir  berbarengan  meskipun  secara  umum  kondisi  finansial  sudah
              sedikit lebih baik dari tahun lalu," pungkas Shinta.

              Mencicil

              Sementara itu, Peneliti Indef Rusli Abdullah menilai jika ada kesepakatan bahwa tunjangan hari
              raya (THR) dibayar secara mencicil, maka kewajiban tersebut harus selesai di tahun berjalan.

              Permintaan  untuk  mencicil  THR  kerap  diutarakan  oleh  kalangan  dunia  usaha  lantaran  tidak
              semua sektor usaha sudah pulih akibat terdampak pandemi Covid-19.

              "Saya kira ide untuk dicicil itu ide bagus tapi dicicil harus dalam tahun berjalan. Misal untuk THR
              2021, maka 2021 ini harus diselesaikan," katanya dihubungi di Jakarta, Sabtu.

              Rusli menilai meski THR bersifat wajib, namun hal itu seharusnya tidak bisa dikenakan kepada
              seluruh pelaku usaha karena kondisi pandemi juga memberi dampak yang berat bagi sejumlah
              sektor.

              Ia mengatakan kewajiban membayarkan THR tepat waktu dan secara penuh harus dikenakan
              kepada perusahaan atau sektor usaha yang tidak terdampak pandemi Covid-19. Misalnya saja
              industri telekomunikasi atau perusahaan 1T yang justru panen besar di masa pandemi.

              Terkait denda dan sanksi yang dikenakan jika tidak melakukan kewajiban membayar THR, Rusli
              menilai seharusnya hal tersebut dikenakan pada perusahaan yang tidak terdampak pandemi.

              "Jadi ada dua sisi, sanksi untuk perusahaan atau sektor yang tidak terdampak. Kedua, untuk
              yang terdampak bisa diberi fleksibilitas mencicil dalam waktu berjalan," katanya.

              Rusli mengakui, tujuan pemerintah meminta agar THR dibayarkan secara penuh dan tepat waktu
              yaitu untuk mendorong konsumsi dan daya beli masyarakat. Pada akhirnya, hal itu nantinya akan
              berdampak pada pemulihan ekonomi secara nasional.

              Akan  tetapi,  dengan  adanya  larangan  mudik  Lebaran,  perputaran  ekonomi  yang  diharapkan
              tentu tidak akan sebesar jika masyarakat bisa melakukan mudik secara bebas.

              "Kalau di masa pandemi, antara ekonomi dan kesehatan, memang kesehatan itu yang harus
              diutamakan. Jadi memang trade off. Saya pun sepakat tidak boleh mudik, ada THR, yang penting
              didorong saja konsumsi di masing-masing daerah orang itu tinggal bekerja. Didorong untuk beli
              apa saja, yang penting dibelanjakan," kata RUSli. IJIBI/Antara)

              caption:

              BERINCANG DENGAN BURUH: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan buruh
              di Rumah Susun Ambarawa, Kabupaten Semarang. Foto diambil Sabtu (1/5/2021).


                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145