Page 152 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 152

Ringkasan

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menyampaikan  sejumlah
              tuntutan  salah  satunya  pencabutan  Undang-Undang  Cipta  Kerja  khususnya  klaster
              ketenagakerjaan dalam aksi memperingati Hari Buruh atau May Day 2021.



              TUNTUT CABUT KLASTER KETENAGAKERJAAN

              Tuntut Cabut Klaster Ketenagakerjaan

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menyampaikan  sejumlah
              tuntutan  salah  satunya  pencabutan  Undang-Undang  Cipta  Kerja  khususnya  klaster
              ketenagakerjaan dalam aksi memperingati Hari Buruh atau May Day 2021.

              "Cabut dan batalkan Undang-undang Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan," kata Said
              Iqbal di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5).
              Pihaknya  meminta  Mahkamah  Konstitusi  (MK)  mencabut  dan  membatalkan  UU  Cipta  Kerja
              khususnya terkait ketenagakerjaan. Sebab menurutnya, aturan tersebut memberikan kerugian
              kepada buruh karena menjadi "outsourcing" seumur hidup atau tanpa batas.

              Pada  peringatan  Hari  Buruh  selain  diikuti  para  buruh  yang  merupakan  perwakilan  KSPI  dan
              Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), juga diikuti mahasiswa dari BEM seluruh
              Indonesia.

              Di  Yogyakarta,  puluhan  buruh  yang  tergabung  dalam  Dewan  Pimpinan  Daerah  (DPD)
              Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DIY turun ke jalan dalam peringatan Hari
              Buruh Internasional.

              Mereka menggelar aksi simpatik membagikan takjil di sepanjang Jalan Malioboro dan menemui
              Pimpinan DPRD DIY untuk menyampaikan aspirasinya.

              Para buruh DPD KSPSI DIY yang juga bagian dari Forum Komunikasi Buruh Bersatu DIY-Jateng
              (FKBB DIY-JATENG) itu menyerukan lima tuntutan mereka bertepatan dengan peringatan May
              Day  ini.  Pertama,  agar  pemerintah  mencabut  UU  Cipta  Kerja  beserta  peraturan  turunannya,
              memberikan  hak  dasar  buruh,  memberikan  jaminan  perlindungan  atas  hak  bekerja  serta
              penghapusan sistem 'outsourcing".

              Kedua, mendesak Tunjangan Hari Raya (THR) dibayarkan tepat waktu dan tanpa dicicil. Ketiga,
              pemerintah segera menanggulangi pandemi Covid-19 dengan mempercepat vaksinasi. Keempat,
              usut  korupsi  bantuan  sosial  dan  fokus  atasi  penularan  virus.  Kelima,  terbitkan  Perda
              Ketenagakerjaan DIY.

              Para  buruh  menyoroti  kegagalan  pemerintah  dalam  melindungi  kaum  buruh  dan  rakyat
              sepanjang  setahun  lebih  pandemi  Covid-19  terjadi  di  Indonesia.  "Sikap  pemerintah  yang
              meremehkan  di  awal  pandemi,  membuat  krisis  kesehatan  yang  merembet  ke  segala  sendi
              kehidupan, karena pemerintah tidak memilik skala prioritas yang jelas, bimbang, antara fokus
              menanggulangi pandemi atau menjaga ekonomi tetap tumbuh," kata Waljid Budi Lestarianto,
              Koordinator Umum Aksi Hari Buruh di Yogyakarta itu.
              Presiden RI Joko Widodo melalui akun media sosialnya menyampaikan bahwa buruh adalah aset
              besar bangsa yang turut andil dalam menggerakkan ekonomi dan dunia usaha. "Pa-ra buruh
              adalah aset besar bangsa kita," ujarnya.



                                                           151
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157