Page 229 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 229

JAKARTA, KOMPAS - Pemberlakuan kembali upah minimum sektoral kabupaten/kota ataupun
              perlindungan  dari  sistem  kontrak  dan  kerja  lepas  masih  menjadi  tuntutan  buruh  dalam
              peringatan Hari Buruh Internasional 2021. Di Jakarta, buruh menyampaikan aspirasi melalui aksi
              teatrikal serta menyerahkan petisi kepada Mahkamah Konstitusi dan Presiden. Aksi serupa juga
              dilangsungkan di sejumlah kota di Indonesia.

              Mewakili Presiden, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima perwakilan serikat buruh di
              Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). Hadir dalam pertemuan
              itu,  perwakilan  dari  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  dan  Konfederasi
              Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Dari kelompok buruh ada Ketua KSPSI Andi Gani Nena Wea
              dan Ketua KSPI Said Iqbal.

              Iqbal  menjelaskan,  buruh,  baik  sebagai  serikat maupun  perseorangan, telah  mengajukan  uji
              materi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja kepada Mahkamah Konstitusi.
              Buruh terus menyuarakan pasal-pasal dalam aturan ini yang merugikan buruh.

              Pertama,  upah  minimum  sektoral  kabupaten/kota  (UMSK)  yang  dihilangkan.  "Hal  ini
              menimbulkan rasa ketidakadilan dan ketidakpastian pendapatan pada buruh. UMSK diharapkan
              tetap ada dan layak (nilainya)," kata Iqbal.

              UMSK  meningkatkan  daya  beli  masyarakat.  Sebagai  penyumbang  pertumbuhan  ekonomi
              terbesar  bersama  investasi,  konsumsi  masyarakat  yang  didukung  daya  beli  yang  kuat  perlu
              dijaga oleh pemerintah.

              Selain itu, pembukaan model sistem kerja lepas (outsourcing) untuk semua jenis pekerjaan dan
              seumur hidup juga dinilai tidak melindungi pekerja. Sistem kontrak yang bisa dilakukan berulang-
              ulang oleh perusahaan tanpa batasan, seperti di aturan sebelumnya, juga merusak rasa keadilan
              buruh. Buruh tak lagi berkesempatan untuk menjadi karyawan tetap.

              "Kaum buruh mendukung Presiden Jokowi memastikan investasi datang lebih banyak dengan
              menghancurkan hambatan dan perizinan-perizinan yang menghambat. Tetapi, hak-hak buruh
              harus tetap dilindungi," tutur Iqbal.

              Selain itu, aturan lain yang juga merugikan buruh dalam UU Cipta Kerja ialah pengurangan nilai
              pesangon. Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang akan diberikan pemerintah, menurut Iqbal,
              akan sulit diimplementasikan sebab JKP akan diberikan dua tahun ber-turut-turut. Namun, jika
              sistem  kerja  lepas  dan  kontrak  tanpa  batasan  diberlakukan,  pengusaha  bisa  dengan  mudah
              memecat karyawannya. Akibatnya, JKP diyakini tidak terjadi.

              Moeldoko berjanji akan menyampaikan aspirasi buruh kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri
              Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah.  Dia  memastikan  pemerintah  tidak  akan  mengabaikan
              kesejahteraan buruh.

              Belum lindungi buruh
              Di  Semarang,  Gerakan  Rakyat  Menggugat  (Geram)  Jawa  Tengah  yang  terdiri  dari  elemen
              mahasiswa, buruh tani, nelayan, buruh, dan sejumlah organisasi masyarakat sipil lainnya ikut
              turun ke jalan.

              Koordinator aksi Dwi Pra-setyo mengatakan, beberapa kebijakan yang dinilai gagal melindungi
              buruh, di antaranya, Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor

              M/3/HK04/111/2020  tentang  Perlindungan  Pekerja/Buruh  dan  Kelangsungan  Usaha  dalam
              Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.




                                                           228
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234