Page 437 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 437

Ringkasan

              Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), Menteri Ketenagakerjaan, Ida
              Fauziyah, menyerahkan 3.200 Paket Lebaran kepada tenaga medis dan tenaga pendukung non
              medis yang bekerja di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). "Paket Lebaran ini
              sebagai apresiasi kami kepada teman-teman tenaga medis dan tenaga pendukung non medis
              atas seluruh perjuangannya dalam penanganan pandemi Covid-19," kata Menaker Ida.



              MENAKER IDA SERAHKAN PAKET LEBARAN KEPADA PEKERJA MEDIS DI WISMA
              ATLET

              Jakarta, IDN Times -- Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), Menteri
              Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyerahkan 3.200 Paket Lebaran kepada tenaga medis dan
              tenaga  pendukung  non  medis  yang  bekerja  di  Wisma  Atlet  Kemayoran,  Jakarta,  Sabtu
              (1/5/2021).

              "Paket  Lebaran  ini  sebagai  apresiasi  kami  kepada  teman-teman  tenaga  medis  dan  tenaga
              pendukung non medis atas seluruh perjuangannya dalam penanganan pandemi Covid-19," kata
              Menaker Ida.

              Menaker Ida mengemukakan, di tengah keletihan, kekhawatiran, dan risiko yang sangat besar
              terpapar COVID-19, tenaga medis dan tenaga non medis harus senantiasa bertugas menjadi
              garda terdepan dalam melayani pasien, dan memberikan semangat agar pasien terus berjuang
              melawan penyakit.

              "Ini tentu saja bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Tanpa peran besar para tenaga medis
              dan non medis ini, korban dari pandemi Covid-19 ini bisa lebih banyak," ucapnya.
              1. Perjuangan tenaga medis dan non medis tak kenal lelah  Dok. Kemnaker  Lebih lanjut Menaker
              Ida mengatakan, perjuangan tenaga medis dan non medis merupakan aksi jihad yang benar. Ia
              tidak hanya bertaruh nyawa, tetapi juga berjuang menjaga nyawa orang lain.

              "Kalau mau jihad sesungguhnya, contohlah tenaga-tenaga kesehatan. Ia benar-benar jihad. Ia
              menyelamatkan nyawa saudara-saudara kita. Benar-benar di garda terdepan. Bayangkan kalau
              mereka mogok. Berapa banyak nyawa akibat Covid-19 akan melayang," ucapnya.

              "Jadi kalau hari ini kami memberikan tali asih, itu gak ada apa-apanya dengan jihad yang Bapak
              dan  Ibu  lakukan  di  sini.  Gak  ada  apa-apanya.  Jangan  dilihat,  itu  tidak  ada  apa-apanya,"
              imbuhnya.

              2. 1 Mei jadi momen peringati hak dasar para pekerja  Dok. Kemnaker  Direktur Utama BPJS
              Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menuturkan bahwa sejatinya 1 Mei ini menjadi momen
              untuk mengingatkan kita tentang hak-hak dasar para pekerja yang tidak boleh dilupakan oleh
              pemerintah dan pemberi kerja.

              "Peringatan May Day ini kami gunakan sebagai momentum peningkatan layanan dan manfaat
              kepada  pekerja  Indonesia  melalui  perlindungan  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  serta
              peningkatan layanan agar lebih cepat, mudah, dan akurat bagi pekerja," ujarnya.

              3. Perlindungan dasar pekerja punya urgensi tinggi Dok. Kemnaker  Menurut Anggoro, di masa-
              masa krisis seperti saat ini, perlindungan dasar bagi pekerja memiliki urgensi yang tinggi seiring
              dengan peningkatan risiko kerja yang rentan dialami oleh seluruh pekerja.

              "Tidak ada capaian yang lebih tinggi bagi kami selain memberikan rasa aman dan kepuasan bagi
              pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan," ucapnya.
                                                           436
   432   433   434   435   436   437   438   439   440   441   442