Page 449 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 449

"Perusaan  banyak  yang  konsultasi,  mereka  khawatir  bagaimana  kalau  misalnya  tidak  bisa
              membayar. Pada saat kita sosialis Zoom Meeting, banyak sekali yang bertanya seperti itu," kata
              Andri di Kantor Apindo DKI Jakarta, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021).

              "Rata rata seperti itu, karena memang dampak Covid-19," lanjutnya.

              Andri  mengatakan,  pihaknya  memang  bisa  saja  memberi  keringanan  bagi  perusahaan  yang
              benar-benar tak sanggup membayar THR. Namun, Disnaker akan terlebih dahulu mempelajari
              separah apa keadaan ekonomi perusahaan itu.

              "Sekali  lagi  kita  kedepankan  asas  musyawarah.  Kan  kita  bisa  liat  perusaahan  mana.  Contoh
              perusahaan  transportasi,  agak  susah  dia  (bayar  THR)  kan  enggak  boleh  beroperasi  (saat
              mudik)," ucapnya.

              Andri pun mengaku sudah meminta kepada perusahaan yang memang tak sanggup membayar
              THR secara penuh dengan tepat waktu bisa membuat laporan secara resmi ke Disnaker DKI.
              Namun, menurut dia, sejauh ini belum ada satu perusahaan pun yang membuat laporan resmi.

              "Baru hanya sebatas konsultasi saja," kata dia.

              Sementara  itu,  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  DKI  Jakarta  Solihin
              mengungkapkan, tak ada 70 persen perusahaan anggota Apindo DKI yang sanggup membayar
              THR sesuai ketentuan pemerintah. Sementara sisanya disinyalir tak mampu membayarkan THR
              karena sulitnya kondisi ekonomi perusahaan.
              Meski demikian, Solihin menilai jumlah 70 persen itu sudah cukup besar jika mengingat kondisi
              perekonomian Indonesia yang masih dihantam oleh pandemi Covid-19.

              "Jumlahnya sudah cukup besar ya di atas 70 persen," kata Solihin.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  melalui  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan
              M/6/HK.04/IV/2021  mewajibkan  para  pengusaha  untuk  melakukan  pembayaran  THR
              keagamaan tahun 2021 secara penuh atau tanpa dicicil.

              Ida  mengatakan,  hal  itu  mengingat  sejak  pandemi  Covid-19  pemerintah  telah  memberikan
              berbagai bentuk dukungan kepada pengusaha untuk mengatasi dampak Covid-19.

              Ida menjelaskan, dalam keputusan yang diambil, Kemenaker telah melakukan diskusi dengan
              lembaga kerja sama tripartit nasional, tim kerja Dewan Pengupahan Nasional, serta komunikasi
              yang  intens  dengan  pengusaha,  serikat  pekerja,  serikat  buruh  untuk  menjalin  kesepahaman
              dalam pemberian THR keagamaan tahun 2021.

              Kebijakan itu berbeda dengan tahun lalu. Tahun 2020, Kemennaker menerbitkan SE Menaker
              Nomor 6 tahun 2020 berupa kelonggaran bagi perusahaan yang tidak mampu membayar THR
              keagamaan pada waktu yang ditentukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

















                                                           448
   444   445   446   447   448   449   450   451   452   453   454