Page 99 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 99

Ringkasan

              Pemerintah belum berencana untuk memberikan subsidi bantuan upah (SBU) atau  subsidi upah
              untuk  pekerja  di  sektor  informal.  Sejauh  ini,  pemberian  subsidi  gaji  hanya  dilakukan  untuk
              pekerja sektor formal atau karyawan yang terdaftar di dalam BP Jamsostek dengan penghasilan
              di bawah Rp 5 juta.



              PEKERJA INFORMAL JUGA BAKAL DAPAT SUBSIDI UPAH?
              Jakarta -  Pemerintah belum berencana untuk memberikan subsidi bantuan upah (SBU) atau
              subsidi upah  untuk pekerja di sektor informal. Sejauh ini, pemberian subsidi gaji hanya dilakukan
              untuk  pekerja  sektor  formal  atau  karyawan  yang  terdaftar  di  dalam  BP  Jamsostek  dengan
              penghasilan di bawah Rp 5 juta.
              "Jadi kalau pertanyaan (pekerja informal) ini mungkin kebetulan memang kami pemerintah dan
              khusus  Kementerian  Ketenagakerjaan  programnya  adalah  yang  peserta  program  BPJS
              Ketenagakerjaan,"  kata  Direktur  Jenderal  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan,
              Keselamatan dan Kesehatan (PP-K3), Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang, dalam
              diskusi FMB di Jakarta, Kamis (17/9/2020).

              Meski begitu, dia mengatakan sejauh ini memang sudah ada pembahasan yang dilakukan di
              lingkungan kementeriannya terkait dengan nasib para pekerja informal. Pihaknya pun siap jika
              sewaktu-waktu diberikan tugas untuk menyalurkan  subsidi upah  .

              "Sudah ada diskusi yang sudah kami lakukan tetapi tentu artinya semua yang memang patut
              dibantu tentu harus menjadi konsentrasi pemerintah kembali," kata dia.

              "Artinya semua ini Kemnaker tinggal menunggu jika memang diberikan tugas memang dalam
              kapasitas yang bisa kita lakukan sangat baik. Apakah ada rencana dalam pembahasan itu pernah
              kami lakukan," sambung dia.

              Reporter: Dwi Aditya Putra  Sumber: Merdeka.com  Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembinaan
              Hubungan Industri dan Jaminan Sosial (PHI & Jamsos), Kemnaker, Haiyani Rumondang,
              memaparkan  beberapa  alasan  penyaluran  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU)  atau    subsidi  gaji
              dianggap lambat.

              Pertama, Kemnaker melakukan validasi kelengkapan terlebih dahulu setelah mendapatkan data
              nomor  rekening calon  penerima   subsidi  gaji   dari  BPJS  Ketenagakerjaan.  Meskipun di  BPJS
              Ketenagakerjaan telah dilakukan validasi secara berlapis, Kemnaker secara internal tetap perlu
              memastikan kembali data tersebut memang valid dan tepat sasaran.

              "Kami  melakukan  pengecekan  maksudnya  Kementerian  Ketenagakerjaan  ada  unit  yang
              bertanggung jawab terhadap data, unit tersebutlah atau badan perencanaan pengembangan
              melakukan  yang  namanya  pengecekan  kelengkapan  persyaratan  sesuai  Permenaker  yang
              dituangkan  dalam  juknis  bahwa  ada  masa  paling  lama  4  hari  dilakukan  pengecekan,"  kata
              Haiyani dalam diskusi Virtual Bicara Bantuan Subsidi Gaji atau Upah dan Kartu Prakerja, Kamis
              (17/9/2020).

              Kedua, setelah dilakukan pengecekan kelengkapan data oleh Kemnaker, barulah data diproses
              oleh tim Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
              (KPPN) untuk dapat segera dicairkan dana  subsidi gaji  kepada Bank Penyalur.






                                                           98
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104