Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 48

Ketenagakerjaan Jawa Timur menemukan 101 CPMI yang berasal dari Nusa Tenggara Barat.
              Diinformasikan sebelumnya, 5 orang dari CPMI tersebut melarikan diri dari BLKLN tersebut.
              5 CALON PMI KABUR, KEMNAKER SELIDIKI DUGAAN PELANGGARAN BLKLN
              MALANG

              Kementerian Ketenagakerjaan menyelidiki proses perekrutan Calon Pekerja Migran Indonesia
              (CPMI) di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Central Karya Semesta Malang, Jawa Timur.
              Jika menyalahi peraturan, BLKLN tersebut akan dikenakan sanksi berat.

              Tim gabungan dari Pengawas Ketenagakerjaan Ditjen Binwasnaker & K3, Tim Pengantar Kerja
              Ditjen  Binapenta  &  PKK,  Pengawas  Ketenagakerjaan  dan  UPT  Pelayanan  dan  Perlindungan
              Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan Jawa Timur menemukan 101 CPMI yang berasal dari Nusa
              Tenggara  Barat.  Diinformasikan  sebelumnya,  5  orang  dari  CPMI  tersebut  melarikan  diri  dari
              BLKLN tersebut.

              Sementara itu, 56 orang dari 101 CPMI itu akan dipekerjakan ke Singapura dan 40 orang lainnya
              dipekerjakan  ke  Hongkong.  Di  BLKLN,  mereka  menjalani  pelatihan  bahasa  sebelum
              diberangkatkan ke luar negeri.

              "Binwasnaker & K3 meminta Pengawas Ketenagakerjaan untuk terus mendalami permasalahan
              tersebut, apakah dalam perekrutan dan pelaksanaan pelatihan kerja luar negeri di BLKLN PT.
              CKS telah memenuhi ketentuan perundang-undangan atau ada tidak," kata Dirjen Binwasnaker
              dan K3 Haiyani Rumondang dalam keterangan tertulis, Minggu (13/6/2021).

              Haiyani  menyampaikan  apabila  dari  hasil  pendalaman  tersebut  ditemukan  ketidakpatuhan
              terhadap  regulasi  pelatihan  kerja  baik  lembaganya,  perekrutannya  maupun  pelaksanaannya,
              maka dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, seperti pencabutan izin.

              Hal penting lainnya yang akan dilakukan tim, imbuh Haiyani, yaitu mendalami apakah terdapat
              penyimpangan  dalam  perekrutan  CPMI  oleh  PT  CKS  sebagai  lembaga  penempatan  Pekerja
              migran Indonesia (P3MI).

              "Tim Pengawas Ketenagakerjaan akan mendalaminya mulai persyaratan sebagai sebuah P3MI,
              persyaratan perekrutan dan penempatan CPMI sebagaimana diatur dalam UU No. 18 Tahun 2017
              tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia," urai Haiyani.

              Sementara itu, Dirjen Binapenta dan PKK, Suhartono mengatakan PT. CKS memiliki izin sebagai
              BLKLN  dari  pemerintah  daerah  dan  izin  sebagai  lembaga  penempatan  PMI  dari  Menteri
              Ketenagakerjaan.

              "Tentu saja apabila terjadi penyimpangan dapat dikenakan sanksi administrasi sampai sanksi
              pidana sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," ungkap Suhartono.
              Ia  menyatakan  pihaknya  akan  terus  berkoordinasi  dengan  Dirjen  Binwasnaker  &  K3  Haiyani
              Rumondang untuk menindaklanjuti permasalahan ini, termasuk mendalami kemungkinan terjadi
              ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.

              Suhartono  berterima  kasih  kepada  Tim  Pengawas  Ketenagakerjaan  Ditjen  Binwasnaker,
              Pengawas Ketenagakerjaan, dan UPT. P2TK Disnaker Provinsi Jatim yang telah bersama-sama
              menangani permasalahan ini.

              Ia menambahkan Kemnaker melalui Ditjen Binwasnaker dan K3 dan Ditjen Binapenta dan PKK
              serta Ditjen Binalattas Vokasi akan mengevaluasi seluruh BLKLN atau LPK dan juga P3MI untuk
              memastikan  perlindungan  terhadap  PMI,  sehingga  peristiwa  seperti  yang  di Malang  ini tidak


                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53