Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 105

"Rata-rata yang mereka ceritakan kepada kami adalah satu mengenai masalah gaji, yang kedua
              masalah jam kerja, yang ketiga adalah masalah perlakuan di dalam kapal. Jadi dari pembicaraan
              saya dengan suadara-saudara kita tersebut kemudian ada kasus lagi misalnya kita melakukan
              pendalaman kita mendapatkan sebuah gambaran bahwa isunya yang mereka alami itu rata-rata
              sama," tutur Retno dalam rapat dengan Komisi I DPR, Senin (22/6/2020).

              Retno juga menyoroti pengakuan para ABK yang mengatakan mereka digaji sebesar 300 USD.
              Menurut  Retno,  gaji  sebesar  tersebut  masih  terbilang  rendang  dibanding  risiko  pekerjaan
              sebagai ABK yang kapalnya berlayar di laut internasional dalam jangka waktu lama.

              Dengan gaji yang masih terbilamg kecil, penderitaan ABK ditambah dengan upah yang tidak
              diterima mereka secara penuh.

              Untuk menyelidiki hal tersebut Retno berinisiatif melakukan kerja sama antara lembaga dengan
              menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan serta  Bareskrim Polri  .

              Menariknya,  Retno  menemukan  klaim  berbeda  ketika  melakukan  investigasi  ke  Tiongkok,
              pengara  asal  para  perusahaan  pemilik  kapal  asing  yang  memperkejaan  WNI  sebagai  ABK.
              Kepada  pihak  Retno,  para  perusahaan  mengaku  mereka  sudah  membayar  para  pekerjanya
              secara penuh.

              "Mengenai gaji kita juga crosscheck di Tiongkok juga dilakukan investigasi, misalnya mengenai
              gaji.  Dari  investigasi  yang  dilakukan  di  Tiongkok,  perusahaan-perusahaan  itu  mengatakan
              bahwa dia sudah membayarkan gaji secara penuh sesuai dengan kontrak," kata Retno   Tetapi
              ABK kita mengatakan, saya tidak dibayar penuh sesuai dengan kontrak sehingga pertanyaannya
              ini gap-nya siapa yang melakukan. Oleh karena itu kerja sama untuk investigasi antara kita
              dengan Tiongkok itu sampai sekarang terus kita lakukan," sambungnya..











































                                                           104
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110