Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 71

Ia mengatakan, iklim investasi di Indonesia dalam kondisi buruk ditinjau dari indeks daya saing
              global menurut World Economic Forum 2019, yakni di peringkat 50. Peringkat tersebut terus
              terpuruk sejak 2014. yang pada saat itu Indonesia berada di rangking 38.

              "Pernah membaik di 2015. Indeks daya saing global kita berada di peringkat 34. Namun, setelah
              itu, up and down. Bahkan, di 2019 kita terpuruk di peringkat 50. Padahal, dari faktor makro kita
              membaik, kesehatan membaik," terang Mudrajad.

              Rektor Universitas Trilogi ini berpendapat ada dua faktor yang menjadi pemicu buruknya iklim
              investasi di Tanah Air. Pertama, terkait dengan labormarketefliciency. Kedua, terkait dengan
              belum siapnya teknologi di indonesia.

              Mengutip data World Economic Forum, Mudrajad mengatakan Indonesia berada di urutan 95
              dari 137 negara soal labor market efficiency. Sementara itu, dari sisi kesiapan teknologi oleh
              badan penelitian dan pengembangan, serta universitas, Indonesia berada di posisi 80 dari 137
              negara. "UU Cipta Kerja sebenarnya mau memperbaiki kondisi ini."

              Peneliti  dari  Pusat  Kajian  Komunikasi  (Puskakom)  Ilmu  Komunikasi  Universitas  Al  Azhar
              Indonesia Eduardo Irfan menilai gaung positif terhadap RUU Cipta Kerja justru mulai tampak di
              tengah pandemi virus korona (covid-19).

              Nada positif bermunculan terkait dengan harapan bahwa RUU Ciptaker dapat menjadi salah satu
              solusi pemulihan ekonomi yang terpuruk karena dampak covid-19 naik.

              Anggota  Badan  Legislasi  DPR  Amin  Ak  menyatakan  RUU  Cipta  Kerja  harus  benar-benar
              memprioritaskan  UMKM  yang  terbukti  selama  ini  terus  menjadi  tulang  punggung  utama
              perekonomian rakyat Indonesia.

              Amin pun mendorong RUU Ciptaker secara lebih tegas menunjukkan keberpihakan dan afirmasi
              untuk mendukung para pelaku usaha mikro dan kecil di Indonesia menjadi tuan rumah di negeri
              sendiri. (Cah/ Ant/P-1)






































                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76