Page 302 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 302

menggampangkan  dan  mengabaikan  penanganan  Covid-19  menunjukkan  sikap  yang  tidak
              antisipatif dan sigap.
              Kenaikan iuran BPJS Kesehatan, semrawutnya program Kartu Prakerja, perlindungan Pekerja
              Migran  Indonesia  (PMI)  juga  menunjukkan  kebijakan  pemerintah  Jokowi-Ma'ruf  yang
              bermasalah. Belum lagi, kata dia, soal pengangguran.



              SETAHUN JOKOWI-MA'RUF, PERSOALAN KESEHATAN DAN KETENAGAKERJAAN
              MASIH JADI CATATAN

              Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengatakan satu tahun pemerintahan
              Presiden  Joko  Widodo  dan  Wakil  Presiden  Ma'ruf  Amin  tak  bisa  dilepaskan  dari  persoalan
              kesehatan dan ketenagakerjaan yang masih menjadi catatan.
              Walaupun  seluruh  dunia  tak  siap  menghadapi  pandemi  Covid-19  ,  namun  respon  awal  tiap
              pemerintah sangat berbeda dan memiliki dampak tersendiri.

              Mufida  mengatakan  sikap  pemerintah  yang  cenderung  menggampangkan  dan  mengabaikan
              penanganan Covid-19 menunjukkan sikap yang tidak antisipatif dan sigap.

              "Terbukti  hingga  kini  gelombang  pertama  Covid-19  di  Indonesia  entah  kapan  berakhir.
              Sementara di negara-negara yang sigap responsnya kini semuanya sudah melandai. Sementara
              negara-negara  yang  tercatat  tertinggi  kasus  dan  angka  kematian  seperti  Brazil  dan  Amerika
              Serikat juga pemerintahannya menyepelekan pandemi ini," ujar Mufida, kepada wartawan, Rabu
              (21/10/2020).

              Berdasarkan data Worldometers per 20 Oktober 2020, Indonesia menduduki peringkat 19 dunia;
              5 di Asia; dan pertama di Asia Tenggara angka konfirmasi positif Covid-19 .

              Tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga nomor 16 di dunia; nomor 3 di Asia; dan
              nomor satu di Asia Tenggara.

              Kemudian untuk total tes Covid-19 nomor 25 dunia (4,092,595) dan nomor 6 di Asia, yang lebih
              menyedihkan, untuk tes per 1 juta penduduk, Indonesia peringkat 158 dari seluruh negara di
              dunia.
              Mufida  mengatakan  Pemerintah  RI  sejatinya  sudah  dilengkapi  petunjuk  lengkap  dalam  UU
              Kekarantinaan Kesehatan jika terjadi wabah global.

              Namun, menurutnya pemerintah hanya mengambil hal-hal yang parsial dalam UU Kekarantinaan
              Kesehatan demi kepentingan tertentu.

              "Saat awal pemerintah enggan melakukan karantina wilayah seperti yang diamanatkan dalam
              UU  Kekarantinaan  Kesehatan.  Tetapi  saat  mengancam  pendemo  UU  Cipta  Kerja,  aparat
              mengancam dengan UU Kekarantinaan Kesehatan," terangnya.

              Selain  persoalan  kesehatan  ,  Mufida  juga  menyoroti  persoalan  ketenagakerjaan  dengan
              disahkannya UU Cipta Kerja.
              Sudah banyak pihak dan pakar yang menyebutkan UU Cipta Kerja cacat secara prosedur dan
              materi tetapi pemerintah tetap ngotot menyelesaikan UU tersebut di tengah pandemi Covid-19
              .

              "Pembahasannya yang tidak transparan sejak awal, saat diputuskan dan persoalan yang masih
              mengikuti terkait draf mana yang resmi usai diputuskan jelas mengindikasikan UU Cipta Kerja ini

                                                           301
   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307