Page 225 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 225

Demonstrasi ini bertepatan dengan tanggal digelarnya rapat pleno penetapan Upah Minimum
              Provinsi (UMP) 2021. Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP TSK SPSI Roy Jinto Ferianto mengatakan
              ada sejumlah tuntutan yang akan dibawa pada esok hari. Salah satunya buruh menolak UMP
              2021.



              TOLAK UMP 2021, 3.000 BURUH DI JABAR AKAN DEMO DI GEDUNG SATE BESOK

              Gabungan serikat pekerja/buruh tingkat Provinsi Jawa Barat akan menggelar aksi unjuk rasa di
              Gedung Sate dan kantor Disnakertrans Jabar, Selasa (27/10/2020). Demonstrasi digelar untuk
              menyuarakan beberapa aspirasi salah satunya menolak UMP Jabar 2021.

              Demonstrasi ini bertepatan dengan tanggal digelarnya rapat pleno penetapan Upah Minimum
              Provinsi (UMP) 2021. Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP TSK SPSI Roy Jinto Ferianto mengatakan
              ada sejumlah tuntutan yang akan dibawa pada esok hari. Salah satunya buruh menolak UMP
              2021.

              Alasannya, yang berlaku di Jawa Barat adalah Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) dan Upah
              Minimum Sektoral (UMSK). "Tolak UMP 2021 dengan alasan bahwa yang berlaku di Jawa Barat
              adalah UMK dan UMSK, Jawa Barat tidak membutuhkan UMP," ujar Roy kepada detikcom , Senin
              (26/10).

              Selain  itu,  pihaknya  juga  menuntut  kenaikan  UMK  Tahun  2021  sebesar  8%  dengan  dasar
              pertimbangan kenaikan upah 5 tahun terakhir, mengingat ada PP 78 Tahun 2015 dan proyeksi
              pertumbuhan ekonomi di tahun 2021.

              "Karena  UMK  2021  walaupun  ditetapkan  di  tahun  2020  tapi  berlaku  di  Januari  2021  maka
              perhitungan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 bisa dijadikan dasar untuk
              menetapkan upah minimum tahun 2021," katanya.

              Ia pun mendesak agar SK UMSK Bekasi dan Bogor tahun 20220 yang ditetapkan gubernur,
              untuk direvisi. Sementara itu, buruh juga meminta agar UMSK Karawang tahun 2020 ditetapkan
              sesuai dengan rekomendasi bupati.

              "Karena hasil rapat pleno Depeprov Jabar kemarin tidak sesuai dengan rekomendasi Bupati
              Karawang  banyak  perusahaan  yang  tidak  masuk  dalam  berita  acara  Depeprov  Jabar  ke
              Gubernur, maka kita minta agar gubernur menetapkan UMSK Karawang 2020 sesuai rekom
              bupati," katanya.


              Lainnya, gabungan serikat buruh juga mendesak agar Presiden RI menerbitkan Perppu untuk
              mencabut dan membatalkan Omnibus Law Cipta Kerja. "Karena sangat cacat formil dan materil,
              serta sangat merugikan kaum buruh. Aksi besok tanggal 27 Oktober 2020, akan diikuti kurang
              lebih 3.000 perwakilan anggota serikat pekerja/serikat buruh di Jawa Barat," ujarnya.










                                                          224
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230